Peneliti Ingatkan Bahaya Bakteri di Mesin Cuci

Kamis 26 Desember 2019, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mesin cuci yang kelihatannya bersih pun ternyata bisa mengandung bakteri. Contohnya penemuan patogen resisten dalam pakaian bayi yang baru lahir di sebuah rumah sakit di Jerman beberapa waktu lalu. Investigator, dalam jurnal Applied and Enviromental Microbiology, seperti dilansir Healthline, menemukan patogen ini di mesin ruang cuci rumah sakit.

Mesin cuci ini biasanya digunakan dalam rumah tangga. Untungnya, bayi-bayi hanya terpapar patogen Klebsiella oxytoca yang resisten tetapi tidak benar-benar terinfeksi, kata para peneliti. Namun, temuan ini memunculkan tanya, jika ada masalah di mesin cuci rumah perlukah konsumen khawatir pada bakteri berbahaya di mesin cuci mereka? Jawabannya beragam.

"Mesin cuci rumah sakit yang terpapar bakteri. Bakteri ini resisten dan bisa menyebabkan infeksi namun masih memerlukan tempat hidup yang tepat. Banyak orang dapat terpapar dengan bakteri yang resistan terhadap obat namun tidak terinfeksi," ujar Dr. Amesh Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, Amerika Serikat.

Biasanya, demi menghemat energi, mesin cuci diatur dalam suhu yang lebih rendah, yakni kurang 60 derajat Celsius. Hal ini berarti lebih banyak bakteri yang selamat dari pencucian, menurut Ricarda M. Schmithausen, penulis utama studi dan seorang dokter senior di Institute for Hygiene and Public Public di WHO Collaboration Center di Universitas Bonn, Jerman.

Secara khusus, para peneliti menemukan bakteri tumbuh di segel karet mesin cuci, kemudian menyebar selama siklus bilas yang tidak dipanaskan. Apakah bakteri ini berbahaya? Peneliti mengatakan sebagian besar bakteri bersifat jinak atau bahkan bermanfaat.

“Bagi yang menggunakan pencucian dengan air dingin atau hangat dan siklus pengeringan pendek yang efisien, beberapa kuman yang kuat akan tertinggal di pakaian, tapi kemungkinan bakteri berbahaya dan resisten dalam mesin cuci, sangat kecil," tutur Dr. Bruce Hirsch, dokter dari North Shore University Hospital di Manhasset, New York.

“Kita semua terpapar bakteri setiap saat tapi tidak sakit. Temuan studi ini menunjukkan perlunya mempertimbangkan pencucian dan pengeringan menggunakan air hangat saat ada anggota keluarga yang dirawat untuk waktu lama," kata Martin Exner dari WHO Collaboration Center.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak