Awas Resistensi Antibiotik, Ini Dampaknya bagi Tubuh

Jumat 20 Desember 2019, 11:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Resistensi antibiotik adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak bisa melawan bakteri. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang terlalu sering, yang membuat bakteri menjadi kebal dengan pengobatan.

Ternyata, resistensi antibiotik ini tidak bisa disepelekan. Pasalnya, berbagai dampak negatif bisa dialami oleh penderitanya. Pertama, Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikrobakterial, Hari Paraton, mengatakan bahwa resistensi antibiotik dapat membuat pasien tidak bisa melewati berbagai prosedur medis. Contohnya saja transplantasi organ hingga operasi besar.

Hari menjelaskan jika prosedur-prosedur medis tersebut pasti akan melewati pembedahan sedangkan pasien dengan resistensi bakteri akan kesulitan untuk mengalami pemulihan akibat bakteri yang merusak jahitan pascaoperasi.

“Dokter harus mencari alternatif pengobatan lain yang bisa diterima pasien resistensi antibiotik. Tentu akan merepotkan sekali,” katanya dalam acara "Resistensi Antimikroba" di Jakarta pada Kamis, 19 Desember 2019.

Dokter spesialis kandungan ini juga mengatakan bahwa pasien resistensi antibiotik harus mengeluarkan biaya yang besar saat sakit sebab tidak bisa mengonsumsi obat biasa.

“Pengobatannya tidak sama seperti orang biasa. Kalau mereka terinfeksi bakteri sedangkan obatnya tidak mampu membunuh, otomatis harus cari pengobatan lain. Pasti harganya tidak murah,” ungkapnya.

Terakhir, risiko kematian yang disebabkan oleh infeksi bakteri juga sangat mungkin terjadi. Hari mengatakan ini disebabkan oleh berkembangnya bakteri di tubuh yang tidak bisa dilawan dengan obat.

“Yang menyebabkan kematian itu kalau dia sakit karena infeksi bakteri dan tidak bisa disembuhkan karena obatnya tidak mempan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Hari pun mengimbau agar masyarakat menerapkan gaya hidup sehat. Mencuci tangan setelah melakukan aktivitas juga disarankan.

“Jangan minum obat antibiotik saat tidak dibutuhkan, itu sangat penting. Kalau bakteri terbiasa, dia kebal dan menjadi resisten,” tuturnya.

 

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi05 Desember 2024, 10:14 WIB

Ratusan Warga Mengungsi, 19 Rumah Rusak: Dampak Banjir Palabuhanratu Sukabumi

Peristiwa tersebut terjadi diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024), sehingga menyebabkan dua sungai di Palabuhanratu, yaitu Sungai Cipalabuan, Sungai Cangehgar, dan Sungai Cigangsa meluap.
Dampak bencana banjir bandang di Palabuhanratu Sukabumi (Sumber: istimewa)
Sukabumi05 Desember 2024, 10:05 WIB

Kondisi Terkini Longsor di Nagrak Sukabumi, Sempat Tutup Jalan Kabupaten

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, menyebabkan akses jalan terganggu.
ongsor yang membawa rumpun bambu menutup akses jalan kabupaten menuju Desa Darmareja, tepatnya di Kampung Kebon Kerep RT 1/5, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (4/12/2024) (Sumber: istimewa)
Life05 Desember 2024, 10:00 WIB

8 Ciri-ciri Orang yang Suka Sama Kita Tapi Gengsi untuk Menyatakan Cintanya

Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa meski seseorang mencoba menyembunyikan perasaannya, bahasa tubuh dan perilaku sering kali menjadi petunjuk yang sulit untuk ditutupi.
Ilustrasi - Orang yang suka sama kita, tapi gengsi untuk mengungkapkan perasaannya, seringkali menunjukkan tanda-tanda yang cukup jelas. (Sumber : Freepik/drobotdean)
Sehat05 Desember 2024, 08:00 WIB

Cara Membuat Bajigur, Minuman Tradisional Sunda yang Cocok untuk Cuaca Dingin

Bajigur adalah minuman khas Sunda yang memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh.
Bajigur merupakan minuman tradisional Sunda yang kini dikenal luas. | Foto: Istimewa
Food & Travel05 Desember 2024, 06:00 WIB

Resep Ayam Kecap, Menu Simpel Untuk Keluarga di Rumah yang Rasanya Lezat

Ayam kecap merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang populer di masyarakat karena memiliki rasa manis, gurih, pedas, dan lezat yang dipadukan menjadi satu.
Ilustrasi. Resep Ayam Kecap, Menu Simpel Untuk Keluarga di Rumah yang Rasanya Lezat (Sumber : Freepik/jcomp)
Science05 Desember 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Desember 2024, Sukabumi Potensi Hujan Sejak Pagi Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 5 Desember 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan hingga deras saat siang hari pada 5 Desember 2024. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi05 Desember 2024, 00:24 WIB

Puluhan Rumah Rusak Terdampak Pergerakan Tanah di Cikembar Sukabumi

Pergerakan tanah di Kampung Cihonje Cikembar Sukabumi masih terjadi, Kades sebut jumlah pengungsi terus bertambah.
Kondisi pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Rt 01/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Nasional05 Desember 2024, 00:09 WIB

UMP Sah Naik 6,5 Persen di 2025, Menaker: Buruh Bisa Lapor Bila Pengusaha Tak Patuh

Permenaker Nomor 16 Tahun 2024 tentang UMP 2025 telah resmi diterbitkan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. (Sumber Foto: IG Yassierli)
Sukabumi04 Desember 2024, 22:52 WIB

Sempat Tertimbun Longsor, Arus Lalin di Jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu Kembali Normal

Kasatlantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana, mengungkapkan bahwa situasi arus lalu lintas di jalan tersebut pada Rabu malam sudah kembali normal.
Ruas jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu di Bantargadung yang sempat tertutup longsor saat ini sudah bisa kembali dilintasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi04 Desember 2024, 22:11 WIB

Dikepung 33 Bencana, Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari

Dari data BPBD Kabupaten Sukabumi hingga pukul 18:00 WIB, jumlah terdampak bencana tersebar di 22 kecamatan dengan total 33 kejadian.
Sekda Ade Suryaman saat konferensi pers terkait bencana alam yang menerjang Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa