SUKABUMIUPDATE.com – Video jam minum obat para penghuni Panti Sosial Aura Welas Asih (PSAWA) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, menyita perhatian netizen. Dalam video yang dipublis oleh founder PSAWA, Denny Solang ke media sosial hari Senin lalu (1/12/2019), terlihat puluhan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) sangat tertib dalam antrian, menunggu giliran mengkonsumsi obat yang sudah disiapkan tim medis.
Antrian ini, bukan antri beli tiket atau konser
Antrian ini bukan antri utk dapat sembako atau sedekah..
Tapi Antri untuk Minum Obat, meski panjang antrian nya, para warga binaan hrs sabar utk mendapatkan giliran minum obat..
Selain belajar etika, mereka juga belajar sabar...krm mereka juga mau sembuh..sembuh dan sembuh
Salam sehat jiwa...
Itu kalimat yang ditulis Denny dibawah video tersebut. Tidak viral namun cukup menarik perhatian netizen untuk berkomentar. “Mantab, ODGJ aja bisa antri. Lah kita2…? Tulis akun Panji Argakusnanda sedikit satir di kolom komentar.
Lalu bagaimana para pegiat sosial mendisplinkan ODGJ penghuni PSAWA agar bisa tenang dan tertib saat mengantri seperti dalam video tersebut. Kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/12/2019) Denny Solang menceritakan bahwa disiplin dan mengantri dilakukan puluhan ODGJ ini beberapa kali dalam sehari.
“Ada jadwal makan obat, kemudian ada jadwal makan baik siang maupun malam, ada jadwal belajar. Semua dilakukan penghuni PSAWA yang secara mental tidak normal ini, dalam kondisi tenang, tertib dan disiplin,” jelas Denny.
Untuk makan obat sendiri bisa dua kali sehari sesuai dengan petunjuk dokter, biasanya pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIb. ODGJ ini ujar Denny tidak hanya antri dengan tertib tapi juga harus benar secara etika dan perilaku sebagai mahluk sosial.
Penghuni PSAWA Palabuhanratu belajar menulis, materi hurup Arab
BACA JUGA: Jika Ada ODGJ Ngamuk dan Berbahaya, Simak Tips Dari PSAWA Palabuhanratu
“Ini kita ajari pelan-pelan. Kita juga tegas dalam arti yang tidak mau antri, tertib dan sopan atau malah ngamuk, tidak akan diberi makan dan obat. Lama-lama mereka mengerti sendiri kok, ODGJ juga butuh makan dan yang lebih penting mereka itu punya keinginan kuat untuk sembuh,” sambung dia.
Belajar berperilaku baik merupakan modal bagi ODGJ saat dinyatakan sembuh dan harus kembali ke pangkuan keluarganya, bersosilisasi dengan masyarakat. Di PSAWA para ODGJ ini juga diberikan materi agama, belajar baca tulis dan pelatihan kemampuan motorik ringan seperti merajut dan lainnya.
“Kita berharap setelah keluar mereka tidak kembali lagi ke sini sebagai pasien. Jadi perilaku baik, disiplin, sopan termasuk antri didalamnya merupakan modal utama mereka menuju kembali ke kehidupan normal (sembuh), walaupun yang normal juga susah antri, mungkin karena orang normal itu lebih egois,” pungkas Denny tertawa.