SUKABUMIUPDATE.com - Apakah bau kentut Anda lebih menyengat dari biasanya? Bau kentut yang menyengat dari biasanya sering kali diabaikan orang. Padahal ini bisa jadi pertanda kondisi kesehatan.
NHS dilansir dari mirror.co.uk menyatakan rata-rata orang kentut 15 kali sehari. Tetapi, jika orang memperhatikan bau kentutnya akan ada banyak hal yang bisa dilakukan atau diatasi sejak dini.
Ahli media telah mengungkapkan bahwa penyebab orang lebih banyak kentut dan berbau berkaitan dengan beberapa kondisi serius dan kebiasaan buruknya.
1. Minum soda
Minuman bersoda dapat menjadi penyebab utama udara terperangkap di usus besar, yang berkontribusi 50 persen dari kentut berlebihan.
Dr Sarah Jarvis. GP dan Clinical Director of Patient.info, mengatakan minuman bersoda, stres dan makan cepat bisa menyebabkan Anda menelan lebih banyak angin. Sehingga Anda akan lebih sering bersendawa dan kentut dari biasanya.
2. Penyakit radang usus
Dr Daniel Atkinson, GP Clinical Lead mengatakan kentut berbau bisa jadi tanda penyakit radang usus (IBD) yang cenderung merujuk pada penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Gejala-gejala radang usus termasuk rasa sakit atau pembengkakan perut, kelelahan dan diare yang cenderung datang lalu pergi dengan sendirinya.
3. Sayuran
Salad mungkin termasuk menu makanan yang baik dan menyehatkan. Tetapi, kubis dan brokoli mengandung karbohidrat yang sulit dicerna.
Sehingga makanan ini akan mengendap di perut dan menghasilkan gas. Dr Jarvis mengatakan bahwa makanan tertentu memang bisa menyebabkan gas, termasuk sayuran.
4. Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus juga dikenal dengan IBS, yang memengaruhi sistem pencernaan dan rasanya tidak nyaman.
Gejalanya meliputi perut kembung, kram perut dan sembelit. Dr Atkinson mengatakan kondisi ini dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti olahraga, mengurangi asupan makan pedas dan hindari makanan yang sulit dicerna.
5. Penyakit seliaka
Kentut lebih sering dalam jangka waktu lama juga bisa menandakan penyakit seliaka. Gejalanya termasuk sembelit, sakit perut dan gangguan pencernaan.
Dr Atkinson mengatakan penyakit ini bisa sangat menyakitkan hingga dipicu dengan mengonsumsi gluten, pasta, sereal dan roti.
Sumber: Suara.com