SUKABUMIUPDATE.com - Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar
Ukuran Mr P membuat banyak lelaki merasa tak aman dan tak percaya diri. Padahal, sejumlah penelitian sudah menunjukkan jika ukuran Mr P tidaklah mempengaruhi apapun, termasuk performa seks mereka.
Hal ini membuat layanan pembesar Mr P terus diminati. Salah satu tren yang paling banyak dibicarakan saat ini adalah Filler Penis. Apa itu Filler Penis?
Dilansir Daily Star, layanan ini mirip dengan Filler Wajah atau Botox, di mana akan ada sejumlah cairan yang akan dimasukkan ke kulit.
Biasanya, kandungan asam hialuronat lah yang dimasukkan ke dalam jaringan. Prosesnya sendiri termasuk non-bedah, jadi cenderung lebih mudah dan murah daripada operasi pembesaran penis.
Biayanya mulai dari 1.500 poundsterling atau sekira Rp 27,2 jutaan, sementara untuk operasi pembesaran membuat Anda kembali sekitar 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 90,8 jutaan.
Namun, perlu diketahui jika layanan ini sama sekali tidak memengaruhi panjang Mr. P, karena Filler Penis dirancang untuk menargetkan ketebalannya saja. Jika berhasil, filler dapat menambah ketebalan satu hingga dua sentimeter dan hasil ini tidak permanen, cenderung bertahan selama sekitar 18 bulan.
Lalu, apakah pengisi Filler Penis aman? Seperti halnya prosedur kosmetik lainnya, ada risiko yang terlibat.
Asif Muneer, dari Asosiasi Ahli Bedah Urologi Inggris mengatakan kepada BBC, jika semua prosedur untuk meningkatkan ketebalan Mr. P, tidak akan mempengaruhi panjang ereksi Anda, jadi secara fungsional sebenarnya ini tidak memperbaiki masalah Anda.
"Jika ada, itu dapat menyebabkan komplikasi yang akan merusak fungsi seksual mereka nanti," jelasnya.
Meskipun ada beberapa peringatan tentang Filler Penis, ini tidak menghentikan lelaki untuk mendapatkan layanan tersebut. Bahkan, beberapa di anatra mereka dilaporkan cukup puas dengan hasil yang mereka terima dari suntikan itu dan belum melihat efek samping yang mengganggu.
Bagi Anda yang ingin mencoba Filler Penis, disarankan untuk terlebih dahulu mendapatkan saran dari dokter umum dan mendiskusikan solusi yang mungkin bisa Anda coba.
Sumber: Suara.com