SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota melakukan tes urine kepada puluhan pelajar SMK yang gagal berangkat ke Jakarta untuk ikut demonstrasi. Sedikitnya 66 dari 74 pelajar SMK swasta se-Sukabumi diamankan positif mengkonsumsi obat-obatan. Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Wisnu Prabowo dalam konferensi pers Selasa (1/10/2019) menyebut para pelajar positif mengkonsumsi zat penenang benzodiazepine.
BACA JUGA: Pelajar Sukabumi Gagal Berangkat Demo ke Jakarta, Polisi: 66 Positif Zat Benzodiazepine
Apa itu Benzodiazepine? Dikutip dari laman Alodokter.com, Benzodiazepine adalah golongan obat penenang atau sedatif yang digunakan untuk membantu dalam menenangkan pikiran dan melemaskan otot-otot. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi sistem saraf pusat, yang akan membuat saraf otak menjadi kurang sensitif terhadap rangsangan, sehingga menimbulkan efek yang menenangkan.
Benzodiazepine digunakan sebagai pengobatan pada kondisi-kondisi, gangguan kecemasan, serangan panik, obat penenang sebelum operasi, insomnia, otot tegang, kejang dan sindrom ketergantungan alkohol.
BACA JUGA: Jalani Tes Urine, Pelajar Sukabumi Diamankan Saat Hendak Ikut Demo ke Jakarta
Dilansir dari laman Hellosehat.com, obat benzodiazepine adalah obat yang dikategorikan sebagai obat psikoaktif. Obat tak bisa didapat sembarangan tanpa resep dokter. Dalam penggunaannya, obat benzoziazepine menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa kantuk, kebingungan, sakit kepala, tubuh gemetaran, sulit menyeimbangkan tubuh jika sedang berdiri atau berjalan, timbul depresi, penglihatan kabur dan timbul rasa grogi.
Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit bernapas kemudian koma. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam British Medical Journal menyatakan bahwa penggunaan obat benzodiazepine dalam jangka panjang akan menyebabkan peningkatan risiko demensia alias pikun. Penggunaan obat ini dapat menimbulkan ketergantungan, sehingga pemakaiannya memang harus hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.