SUKABUMIUPDATE.com - Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri mengungkapkan persoalan stunting harus menjadi prioritas dan ditangani bersama. Apalagi persoalan stunting ini dalam bidikan pemerintah pusat.
"Stunting ini tidak hanya dibebankan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) saja, namun juga perangkat daerah terkait sesuai dengan fungsinya," ujar Iyos saat menghadiri penguatan lintas sektor dan lintas program untuk pencegahan dan penanggulangan stunting, melalui rembuk stunting di Hotel Selabintana, Kabupaten Sukabumi, Rabu (24/7/2019).
Oleh karena itu, kata Iyos hari ini akan ada kesempakatan bersama, antar perangkat daerah, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sehingga akhirnya stunting tidak hanya dari sisi kesehatannya saja, tetapi dari sudut lainnya.
"Dari sanitasinya, air bersih, lingkungan, termasuk dari kognitif tingkat pendidikan dasar harus sudah dijalani," paparnya. Iyos menilai, selama ini kerjasama lintas sektor sudah berjalan dengan baik, tetapi harus ada peningkatan akselerasi, dengan konsep membentuk kelompok kerja (Pokja) lintas sektor.
BACA JUGA: Dinkes: 10 Tahun Terakhir Stunting di Kabupaten Sukabumi Mencapai 11.689 Anak
"Pokja itu nantinya yang akan menangani secara khusus persoalan stunting dan dikoordinasikan dengan Bapedda. Kalau sebelumnya kan hanya Dinkes saja," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid menambah ada delapan aksi untuk pencegahan dan penanggulangan stunting ini.
"Delapan aksi itu lima ada di Bappeda, dua di desa dan pemberdayaan, kemudian satu lagi Dinas Kesehatan," katanya. Ia menegaskan, semua sektor dan dinas terkait diharapkan dapat berperan dalam menanggulangi stunting, karena hal ini menyangkut dengan masa depan bangsa. Jika tidak ditindak lanjuti akan mengalami regenerasi bangsa.
BACA JUGA: Dinkes Perkenalkan Mesin Hot Fogger Pengendali Vektor Arb di Kabupaten Sukabumi
"Permasalahan stunting bukan hanya ada di Dinkes, tetapi permasalahan ini akan melekat di seluruh perangkat daerah dan menjadi permasalahan bersama. Sehingga harus segera ditindaklanjuti dan diambil langkah-langkah dalam pencegahan dan penanggulangan stunting," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi menyebutkan prevalensi stunting dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8