Risiko Kesehatan Rokok Elektrik, Asma hingga Kerusakan Otak

Minggu 02 Juni 2019, 23:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rokok elektrik menjadi tren di kalangan anak muda karena dianggap lebih sehat dibandingkan rokok konvensional. Berbeda dengan rokok konvesnional yang berisi tembakau, rokok elektrik berisi cairan yang mengandung nikotin.

Para ahli telah banyak melakukan studi mengenai dampak rokok ini. Dibandingkan dengan rokoktembakau. Mereka setuju bahwa rokok elektrik mengandung zat berbahaya yang lebih sedikit karena tidak mengandung tar dan karbon monoksida.

Tapi bukan berarti rokok jenis ini tidak berbahaya. Meski disebut membantu orang berhenti merokok, berbagai penelitian telah menunjukkan risiko rokok ini serupa atau bahkan meningkat, apalagi penggunanya semakin banyak di kalangan anak muda. Dikutip dari Boldsky, berikut lima risiko kesehatan rokok elektrik.

1. Kerusakan otak

Klaim bahwa rokok elektrik lebih aman nyatanya perlu ditelaah lagi. Rokok ini mengandung nikotinyang bersifat adiktif dan dapat merusak fungsi otak remaja. Dampak kerusakan otak ini adalah masalah perilaku dan kecanduan nikotin. Jika sudah kecanduan nikotin, sulit bagi otak untuk menghentikannya.

2. Masalah paru-paru

Rokok elektrik mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida. Zat-zat tersebut bertanggung jawab untuk merusak fungsi paru-paru Anda. Zat kimia ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru seperti cedera paru akut dan penyakit paru obstruktif kronis.

3. Asma

Menghirup asap, meskipun dari rokok elektrik, dapat memicu asma. Acrolein, zat kimia yang ditemukan dalam e-rokok, adalah herbisida yang banyak digunakan untuk membunuh gulma. Zat ini menjadi salah satu berkembangnya asma pada pengguna rokok elektrik.

4. Kerusakan DNA

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa rokok elektrik berpotensi merusak DNA. Uap dari rokok elektrik, meski yang diklaim tidak mengandung nikotin, mengandung banyak zat kimia tambahan.

5. Menyebarkan infeksi

Perangkat rokok elektrik cenderung dapat digunakan bersama-sama. Hal ini meningkatkan risiko penyakit menular.

Beberapa risiko lain yang disebabkan kebiasaan merokok elektrik adalah kanker perut, kanker kandung kemih, kanker esofagus, penyakit jantung, dan masalah pernapasan seperti emfisema.

Jadi, rokok elektrik mungkin membantu orang yang ingin berhenti merokok konvensional. Tapi untuk yang belum pernah merokok, sebaiknya jangan mencoba-coba mengonsumsi rokok ini.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)