SUKABUMIUPDATE.com - Anda sering memperhatikan layar ponsel Anda? Kebiasaan masyarakat yang semakin menyukai ponsel ini menarik perhatian para ilmuwan di Universitas Washington. Dalam hasil penelitian yang dipaparkan dalam konferensi Human Factors in Computing Systems di Glasgow, Skotlandia, pada awal Mei lalu, disebutkan empat pemicu umum terjadinya kebiasaan mengecek ponsel secara kompulsif.
Pemicu pertama ialah ketika ada waktu kosong, seperti saat kita sedang menunggu untuk bertemu seseorang. Kedua, sebelum atau selama melakukan pekerjaan yang membosankan dan berulang. Ketiga, situasi sosial yang membuat canggung. Keempat, ketika kita memang tengah menunggu pesan atau pemberitahuan. "Kondisi ini terjadi pada semua orang di semua kelompok umur," kata Alexis Hiniker, asisten profesor dari Universitas Washington, yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dikutip dari Healthline, kemarin.
Hiniker menjelaskan, penelitian ini dimulai ketika dia dan rekan-rekannya mendengarkan keluhan banyak orang yang merasa sudah "kecanduan" ponsel. "Solusinya bukan dengan menyingkirkan atau berhenti menggunakan ponsel." Justru, kata Hiniker, ia termotivasi mencari jalan keluar agar orang tak lagi terlalu ketergantungan terhadap si telepon pintar.
Pada akhir 2017 dan awal 2018, Hiniker dan timnya mewawancarai 39 pengguna ponsel pintar di Seattle, Amerika Serikat. Responden dibagi ke dalam tiga kelompok antara usia 14 dan 64, yang terdiri atas siswa sekolah menengah, mahasiswa, dan orang dewasa dengan gelar sarjana. Para peneliti menanyakan kepada mereka aplikasi mana di ponsel yang paling mungkin menyebabkan perilaku kompulsif. "Banyak peserta yang menyatakan aplikasi media sosial sebagai hal yang mereka lakukan secara kompulsif," kata Hiniker. "Tapi tak sedikit yang menjawab permainan kasual, YouTube, e-mail, dan pesan teks."
Dalam penelitian itu juga terungkap para responden berupaya menyetop kebiasaan itu. Menurut Hiniker, banyak responden yang sadar terlalu lama bermain ponsel setelah 30 menit.
Lewat temuan ini, Hiniker mendorong para perancang program dan aplikasi ponsel untuk memahami apa yang membuat pengalaman digital bermakna bagi orang-orang. Dengan adanya penelitian ini, ia menyarankan agar para perancang aplikasi dapat membuat fitur untuk membatasi atau memperingatkan pengguna saat terlalu lama memainkan ponselnya.
Sumber: Tempo