Alasan Mengapa Kopi dan Teh Tidak Disarankan untuk Berbuka Puasa

Kamis 16 Mei 2019, 22:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Saat berbuka puasa tiba, minuman apa yang akan Anda pilih untuk diteguk? Sebagian masyarakat Indonesia yang tak ingin melewatkan teh. Selain karena rasanya manis, minuman ini dianggap sebagai tradisi karena hampir semua rumah makan menyuguhkannya.

Namun, menurut dokter spesialis gizi klinis Diana F. Suganda teh bukanlah minuman tepat untuk berbuka puasa. Selain teh, kopi juga sebaiknya tidak menjadi minuman pilihan setelah tidak makan dan minum selama 13 hingga 14 jam.

Menurut Diana, ada beberapa alasan mengapa teh dan kopi sebaiknya dihindari saat berbuka puasa. Pertama, kedua minuman ini memiliki sifat diuretik yang menyebabkan naiknya laju urinasi. Apabila seseorang mengonsumsi kedua jenis minuman ini, ia akan lebih sering buang air kecil.

“Buang air kecil artinya mengeluarkan cairan dari tubuh kan? Sehingga di saat seharusnya seorang yang menjalankan puasa menyimpan cadangan cairan, ini justru dikeluarkan. Ini bisa menimbulkan efek dehidrasi,” kata dia di Jakarta pada 15 Mei 2019.

Selanjutnya, masih banyak persepsi yang salah tentang manis gula, khususnya pada teh. Di masyarakat, tak sedikit yang menganggap bahwa gula yang dihasilkan dari segelas teh dapat mengembalikan kadar gula yang menurun akibat puasa. Memang, hal tersebut tidak disalahkan oleh Diana. Namun, hasilnya tidak efektif karena hanya mengandung sukrosa.

“Sedih banget ya pastinya. Dan ini saatnya kita meluruskan. Jadi, untuk merangsang kenaikan gula darah setelah puasa, tidak hanya dibutuhkan sukrosa saja. Melainkan juga glukosa dan fruktosa. Secara efektif, ini bisa didapat dari memakan kurma atau meminum susu,” katanya.

Kandungan asam, khususnya pada kopi juga menjadi perhatian. Diana mengatakan bahwa asam dapat merusak lambung. Terlebih lagi, saat puasa perut tidak diisi nutrisi untuk beberapa waktu.

“Kita berpuasa kurang lebih 13 jam. Di saat itu, perut kosong dan tidak ada aktivitas sama sekali. Nah, sifat kopi sendiri asam. Sehingga ketika dikonsumsi saat berbuka, tentu akan merusak lambung,” katanya.

Hal terakhir yang tak kalah penting ialah kandungan kafein pada teh dan kopi. Diana menjelaskan bahwa bagi sebagian orang, kafein akan sangat berpengaruh pada kerja jantung. Apabila tidak diimbangi dengan nutrisi dan gaya hidup yang baik, jantung berdetak dan memungkinkan terjadinya serangan jantung.

“Sama seperti asam ya. Kafein itu bagi sebagian orang bisa merusak organ jantung. Apalagi kalau tidak diimbangi dengan makanan yang baik, akan mengakibatkan masalah,” katanya.

Oleh karena itu, Diana menyarankan untuk berhenti meminum kopi dan teh selama puasa Ramadan. “Walaupun sudah terbiasa, distop dulu. Karena lebih banyak manfaat negatifnya untuk tubuh kalau diminum saat berbuka puasa,” katanya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)