SUKABUMIUPDATE.com - Kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang sangat berkhasiat. Bahkan disebut bisa mengobati kanker darah. Namun, yang perlu diperhatikan, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak boleh mengomsumsi kunyit karena bisa mengalami efek samping.
Perlu diketahui kunyit memiliki kandungan curcumin paling tinggi sekitar 2-5 persen yang membuat warnanya menjadi kuning sekaligus bermanfaat sebagai obat tradisional.
Banyak penelitian juga mengungkapkan kandungan curcumin dalam kunyit inilah yang mampu melindungi dan mengobati orang dari kanker, alzheimer, kardiovaskular dan depresi. Termasuk penyakit kanker darah seperti yang diderita Ani Yudhoyono.
Selain itu, kunyit juga terbukti membantu mempercepat pemulihan setelah operasi dan secara efektif mengobati radang sendi.
Sayangnya, HiMedik melansir dari tumericforhealth.com, orang dengan kondisi kesehatan tertentu justru tidak boleh mengonsumsi kunyit sebagai obat tradisional maupun bumbu masakan. Kecuali, jika berdasarkan anjuran dan takaran dokter.
1. Wanita hamil dan menyusui
Sebuah penelitian terbaru menyatakan kandungan di dalam kunyit memberi efek samping yang kurang baik jika dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa curcumin dalam kunyit dapat berdampak buruk pada kesuburan dan memicu gangguan kehamilan. Karena itu, ada baiknya ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi kunyit sementara waktu.
Meskipun penelitian tentang bahaya ibu hamil dan menyusui mengonsumsi kunyit ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam.
2. Penderita obstruksi kandung empedu
Kandung empedu adalah organ yang berkontribusi terhadap cairan pencernaan. Batu empedu adalah endapan yang menghalangi saluran empedu di kandung empedu yang menyebabkan nyeri perut.
Sebenarnya, kunyit mampu mencegah seseorang menderita batu empedu. Tetapi, jika kamu adalah penderita batu empedu justru harus menghindari konsumsi kunyit.
Karena, curcumin yang terkandung dalam kunyit dapat menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan menyebabkan rasa sakit hebat.
3. Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan
Tubuh kita mengandung enzim dan protein yang memengaruhi metabolisme serta detoksifikasi obat. Penelitian menunjukkan curcumin dapat berinteraksi dengan enzim dan protein yang memetabolisme obat dan dapat menimbulkan risiko interaksi obat.
Salah satu kontradiksi utama kunyi jika mengombinasikannya dengan obat pengencer darah. Karena, kombinasi itu dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Hindari mengonsumi kunyit dengan minum obat apapun. Setidaknya, beri jeda waktu antara minum obat dengan konsumsi kunyit setidaknya 3-4 jam. Hal ini juga perlu dikonsultasikan kepada dokter.
4. Penderita batu ginjal
Kunyit memiliki kandungan tinggi senyawa oksalat yang mengikat kalsium dalam tubuh dan menimbulkan batu ginjal. Seseorang yang berisiko tinggi mengalami atau sedang menderita batu ginjal harus membatasi konsumsi oksalat ini sekitar 40-50 miligram per hari.
Seseorang yang memiliki risiko menderita batu ginjal harus mengurangi konsumsi kunyit. Karena, kandungan oksalat dalam kunyit dalam meningkatkan risiko pengembangan batu ginjal.
Sumber: Suara