SUKABUMIUPDATE.com - Kasus demam berdarah selalu menjadi perhatian banyak orang di musim hujan. Penyakit ini memakan korban yang tidak sedikit. Dan umumnya kematian disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis karena gejalanya yang semakin tidak spesifik.
Untuk mengetahui penyakit ini, biasanya pasien harus menjalani pemeriksaan darah di laboratorium setelah demam tiga hari. Tapi, kini ada cara lebih mudah dengan menggunakan rapid test. Alat ini bisa digunakan dokter untuk mendeteksi secara cepat penyakit demam berdarah.
Meski ini bukan hal baru di dunia medis, teknologi ini cukup menggembirakan. Apalagi produk ini tengah disiapkan untuk diproduksi massal oleh produsen dalam negeri, Kimia Farma.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, dengan rapid test ini pasien bisa langsung diperiksa begitu mengalami demam. “Masalah nyamuk ini sulit diatasi. Oleh katena itu, begitu demam saya sarankan langsung dites. Kalau positif langsung menajalani pengobatan,” kata dia saat mengunjungi pabrik Kimia Farma di Denpasar, Bali, Selasa, 23 April 2019.
Kedatangan Nila Moeloek ke pabrik Kimia Farma merupakan bagian dari kunjungan tematik Kementerian Kesehatan di Bali pada 23-26 April 2019.
Rapid tes demam berdarah atau dengue berbentuk stik kertas seperti alat tes kehamilan yang dijual bebas. Bedanya, tes kehamilan menggunakan spesimen urin, sedangkan tes demam berdarah menggunakan spesimen darah. Kertas ini sudah dilapisi dengan antibodi yang diambil dari penderita. Antibodi ini akan bereaksi jika bertemu dengan antigen. Jika positif, maka kertas ini akan berubah menjadi kuning.
“Ternyata ini karya anak-anak kita sendiri, kerja sama Kimia Farma dengan perguruan tinggi dan BPPT. Setelah melalui enelitian sahih dan valid, baru bisa diproduksi,” kata Nila.
Sumber: Tempo