SUKABUMIUPDATE.com - Seribu hari pertama menjadi kunci pemenuhan kebutuhan gizi anak untuk mencegah stunting. Stunting bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tapi juga kecerdasannya. Sejak anak dalam kandungan sampai berusia 2 tahun, inilah masa emas pertumbuhan otak. Setelah 2 tahun, badan masih bisa tumbuh pesat namun pertumbuhan otak melambat.
Ketika orang tua abai terhadap asupan gizi anak sejak dalam kandungan, mereka disebut punya utang kecerdasan. Masalahnya, utang ini tidak bisa dibayar pada waktu lain. Itu sebabnya, asupan gizi harus diperhatikan sejak masa konsepsi untuk mencegah anak stunting atau gagal tumbuh.
Spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK, menjelaskan, selama hamil, ibu harus memenuhi kebutuhan makronutrien yakni energi, protein, lemak, dan karbohidrat.
Makanan sumber makronutrien juga merupakan sumber mikronutrien. Yang dimaksud mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Selain memperhatikan makanan, ibu hamil harus rajin mengecek laju berat badan.
Setelah bersalin, ibu harus rutin mengecek berat dan panjang tubuh si kecil. Dari sini kemungkinan stunting atau gagal tumbuh bisa dilacak.
“Pengecekan bobot dan panjang tubuh dilakukan setidaknya 3 sampai 4 kali, kemudian dokter menyimpulkan. Jika stunting diketahui setelah anak berusia 2 tahun, sulit untuk ditangani,” beri tahu Nurul yang ditemui di Jakarta Pusat, minggu lalu.
Sumber: Tempo