SUKABUMIUPDATE.com - Human Papillomavirus (HPV) merupakan virus penyebab Infeksi Menular Seksual (IMS) paling umum. Meski tak seluruhnya berisiko, sebagian kecil dari 140 tipe HPV dapat bertahan dan berkembang menjadi kutil kelamin dan kanker serviks. Berbagai cara dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi HPV. Namun sayangnya, tak sedikit faktor yang juga menghambat proses pengobatannya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dian Pratiwi dalam acara konferensi pers bertajuk "Kutil kelamin : bagaimana menanganinya dan kemana harus konsultasi?” menjelaskan beberapa faktor yang menghambat proses pengobatan itu. Hal pertama yang mempersulit HPV untuk diobati adalah jenis dari HPV itu sendiri. Sebab, ada beberapa tipe HPV yang onkogenisis. “Ada beberapa tipe seperti 6, 11, 16 dan 18 yang gennya dapat termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan hingga muncul sel tumor,” katanya pada 28 Maret 2019 di Jakarta.
Selain itu, tingkat kekebalan tubuh pasien juga dapat menjadi pengaruh lainnya. Menurut dokter Dian, orang dengan imunitas yang rendah seperti orang yang terkena virus HIV, akan lebih sulit untuk sembuh. “Kekebalan tubuh sangat berguna untuk memakan virus-virus jahat pada tubuh. Pada orang yang terjangkit HIV, virus HPV akan semakin sulit diobati," katanya.
Koinfeksi dengan mikroba penyebab infeksi menular seksual lainnya juga disebut sebagai hal yang mempersulit pengobatan. Dalam hal ini, ia mencontohkan bahwa pasien tidak hanya memiliki HPV, tapi juga terasosiasi dengan bakteri gonore pada pria atau klamidia pada wanita. “Penyakit-penyakit ini merupakan satu kesatuan. Jika Anda tidak bisa menjaga hidup dengan baik, penyakit lain bisa terus merambah dan memakan waktu pengobatan yang lebih lama,” katanya.
Hal terakhir ialah gaya hidup yang gemar merokok. Banyak orang tentu tak asing dengan hasil negatif dari merokok. Rupanya, ini juga menjadi faktor resiko untuk memperlambat pengobatan HPV. “Kandungan nikotin dan zat-zat buruk pada rokok dapat memperparah infeksi HPV,” katanya.
Oleh karena itu, dokter Dian berpesan untuk senantiasa menjaga pola makan dan hidup sehat. “Kalau Anda tak senang berganti pasangan, mengkonsumsi makanan yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta menghindari rokok, pasti Anda akan terhindar dari penyakit semacam ini,” katanya.
Sumber: Tempo