SUKABUMIUPDATE.com - Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang bisa dicegah. Sayangnya, di Indonesia jumlah pasien kanker serviks malah meningkat.
Data dari Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence atau GLOBOCAN 2018 menunjukkan kasus kanker serviks di Indonesia terus meningkat dari 26 kasus meninggal setiap hari karena kanker serviks pada 2012, hingga menjadi 50 kasus. Sekitar 18.279 pasien meninggal akibat kanker serviks setiap tahunnya.
Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi ini bukan suatu hal yang menakutkan dan prosesnya sederhana. Dr. Venita Eng, perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan vaksinasi HPV di acara Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2019.
# Jumlah vaksinasi
Remaja berusia 9 sampai 13 tahun sudah cukup umur untuk melakukan vaksinasi HPV sebanyak dua kali. Sedangkan wanita di atas 13 tahun perlu melakukannya tiga kali. Perbedaan jumlah vaksinasi ini disebabkan anak berusia 9 sampai 13 tahun memiliki imunitas tubuh dengan respons yang lebih baik, ditambah lagi anak tersebut belum aktif secara seksual.
Untuk anak berusia 9 sampai 13 tahun bisa vaksinasi HPV 6 sampai 12 bulan setelah dosis pertama. Adapun wanita di atas 13 tahun perlu mendapatkan dosis kedua dua bulan setelah yang pertama dan dosis ketiga enam bulan setelah dosis pertama.
# Efektivitas
Vaksinasi HPV bisa melindungi seseorang dari HPV jenis 16 dan 18. Ini adalah jenis HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks. Vaksinasi ini sudah terbukti efektif, melindungi seseorang sebesar 99,7 persen dari jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks. Selain kanker serviks, vaksinasi ini juga bisa melindungi seseorang dari kutil kelamin, kanker vulva dan vagina, kanker mulut dan tenggorokan, dan kanker anus.
# Prosesnya sederhana
Vaksinasi HPV tidak dilakukan pada serviks, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Vaksinasi cukup dilakukan di lengan kanan atau kiri atas. Satu-satunya kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi ini adalah saat sedang hamil.
Sumber: Tempo