Hari Ginjal Sedunia, Intip Dua Penyebab Utama Penyakit Ginjal

Rabu 13 Maret 2019, 11:42 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap Kamis kedua Maret. Artinya, tahun ini peringatan Hari Ginjal Sedunia berlangsung pada 14 Maret 2019. Menjelang peringatan itu, Indonesia dihadapkan pada persoalan peningkatan jumlah penderita penyakit ginjal kronis atau PGK.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018, prevalensi penyakit ginjal kronis atau PGK di Indonesia sebesar 3,8 persen atau naik sebesar 1,8 persen dibandingkan dengan 2013. Tapi itu kenyataan di lapangan mungkin lebih dari itu. Survei yang dilakukan Perhimpunan Nefrologi Indonesia atau Pernefri pada pada 2006 disebutkan bahwa prevalensi penyakit itu di Indonesia sebesar 12,5 persen. Apa penyebabnya?

Faktor risiko terbesar adalah gaya hidup, seperti merokok, alkohol, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat. Kebiasaan itu menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Selain itu, usia dan riwayat keluarga juga bisa menyebabkan peyakit ini. 

Ketua Umum Pengurus Besar Pernefri Aida Lydia mengatakan, dua penyebab utama penyakit ginjal di Indonesia adalah hipertensi dan diabetes. Berdasarkan Indonesian Renal Registry 2017, hipertensi menyumbang 45 persen dari seluruh penderita penyakit ini, sedangkan diabetes sebesar 25 persen.

Bagaimana dua penyakit itu bisa menyebabkan gangguan ginjal? Ini karena di ginjal terdapat banyak pembuluh darah halus yang fungsinya menyaring darah. “Hipertensi dan diabetes mengganggu pembuluh darah di ginjal sehingga terjadi kerusakan fungsi filtrasi. Lama-lama itu akan mengganggu fungsi ginjal,” kata Aida pada konferensi pers World Kidney Day 2019 di Jakarta, 13 Maret 2019.

Aida menambahkan, penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Selain karena penurunan fungsi ginjal, penyakit ginjal kronis juga dikaitkan dengan penyakit jantung. “Sebanyak 11 persen kematian di seluruh dunia disebabkan penyakit ginjal kronis. Sebagian besar penderita meninggal sebelum gagal ginjal,” kata Aida. 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa