SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Ini merupakan respons manusia terhadap satu kondisi yang sedang ia alami. Persoalannya, apakah stres ini bisa dikelola dengan baik? Jika tidak, stres bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang berujung pada kematian.
Hal itu diungkapkan psikolog Vera Sintyadewi dalam acara bincang santai “Kiat Mengelola Stres di Tempat Kerja” bersama Sido Muncul di Gedung Tempo, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019. Menurut dia, stres menimbulkan banyak masalah kesehatan fisik maupun mental yang berdampak pada tubuh, pikiran, emosi, atau perilaku.
Pada tubuh, misalnya, stres bisa menyebabkan sejumlah penyakit, seperti maag, vertigo, bahkan autoimun. “Penyakit-penyakit itu bisa dipicu oleh stres. Stres pertama kali akan menyerang lambung, bisa menyebabkan luka,” kata Vera.
Maag atau luka lambung disebabkan oleh naiknya asam lambung. Penyakit ini sering kali dianggap sepele sehingga tidak ditangani serius. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan di lambung dan kebocoran usus. Itulah yang dapat menyebabkan kematian.
Beberapa jenis penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru berbalik menyerang, juga bisa muncul saat stres. Penyakit ini bisa mempengaruhi otak, kulit, mata, jantung, paru-paru, ginjal, dan organ-organ penting lainnya.
“Maka tidak heran saat ini angka kematian karena stres semakin tinggi,” kata Vera.
Selain pada tubuh, stres yang tidak dikelola dengan baik juga berpengaruh pada pikiran dan menyebabkan pola pikir berubah, lalu emosi meledak-ledak, dan yang parah akan mempengaruhi perilaku. Pada tingkat stres yang parah, ini bisa menyebabkan penyakit kejiwaan, di antaranya depresi dan psikopat.
“Itu sebabnya, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyebut stres sebagai pencetus risiko kesehatan paling tinggi,” kata dia.
Sumber: Tempo