SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit autoimun yang diderita Ratu Kenanga, anak berusia 4 tahun asal Kampung Kebon Kelapa RT 04/02, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, bukan suatu penyakit menular.
Dokter penyakit kulit dan kelamin RSUD Palabuhanratu, Lengga Herlina mengungkapkan, penyakit autoimun itu bukan merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur atau infeksi seperti bakteri sehingga tidak menular.
"Kenapa disebut autoimun, auto itu kan dari dalam tubuh sendiri. Jadi imunitas tubuh itu yang menganggap bahwa antigen yang memang seharusnya ada di dalam tubuh dianggap oleh tubuh itu asing. Jadi semacam antibodi yang di dalam tubuh itu membuat penyakit dalam tubuhnya itu sendiri. Jadi memang sifatnya pasti akan kronis, selama antibodinya itu menyerang tubuhnya sendiri," ujar Lengga.
BACA JUGA: Idap Penyakit Autoimun, Kulit Bocah 4 Tahun Ini Melepuh
Lengga menyatakan, hingga saat itu belum ada obat yang bisa mencegah penyakit autoimun tersebut. Sedangkan untuk penderitanya, seperti yang dialami Ratu, penyakit ini dapat dihentikan sementara waktu dengan meminum obat.
"Misalnya sekarang sudah diobati dan sembuh nih, terus jadi lagi selama tidak minum obat karena tak ada yang menekan antibodinya itu. Sebetulnya untuk pencegahan penyakit autoimun ini sampai sekarang mungkin belum ada. Pencegahannya dengan obat rutin itu sendiri," ujar Lengga.
Penyakit ini, kata Lengga bisa muncul kembali pada penderitanya karena berbagai faktor diantaranya imunitasnya rendah, daya tubuhnya rendah atau karena kelelahan. Kemudian muncul karena makanan yang dikonsumsi seperti berbahan gandrum, tepung-tepungan, roti, mie, gorengan.
"Ada yang pencetusnya karena daya tahan tubuhnya rendah atau karena kelelahan maka pasiennya harus istirahat yang cukup," ungkapnya.
BACA JUGA: Autoimun, Penyebab Kulit Melepuh Diderita Bocah Bantargadung Sukabumi Penyakit Langka
Menurut Lengga, gejala awal penyakit autoimun ini biasanya gatal-gatal dibagian tubuh.
"Gejala awalnya biasanya seperti itu dulu, kadang di telapak tangan dan kaki berupa bruntus-bruntus. Kalau orang awam (menyebut) kuman air. Tapi itu bukan suatu penyebabnya, tapi gejala awalnya memang seperti itu dulu sebelum banyak ke seluruh tubuh," ujarnya.
Lengga mengungkapkan, sejauh ini RSUD Palabuhanratu baru menangani dua kasus penyakit autoimun."Kalau selama di rumah sakit ini sebelumnya ada dua kasus, tapi kadang pasiennya putus asa jadi gak kontrol lagi," ujar Lengga.
Untuk kemungkinan sembuhnya penyakit autoimun ini, Lengga mengungkapkan ada kemungkinan. "Sebetulnya bisa sembuh sendiri malah, suatau saat dengan bertambahnya usia bisa hilang sama sekali," tukasnya.