SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit kulit autoimun yang diderita Ratu Kenanga, anak berusia 4 tahun asal Kampung Kebon Kelapa RT 04/02, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, disebut dokter sebagai penyakit langka. Penyakit ini membuat kulit Ratu timbul bintik-bintik merah berair dan melepuh.
Dokter penyakit kulit dan kelamin RSUD Palabuhanratu, Lengga Herlina mengungkapkan, penyakit autoimun dianggap langka karena memang jarang ditemukan di masyarakat. Hingga saat ini RSUD Palabuhanratu baru menangani dua kasus.
"Penyakit autoimun itu bukan suatu penyakit yang menular karena bukan disebabkan seperti oleh jamur atau infeksi seperti bakteri," ujar Lengga Herlina kepada sukabumiupdate.com, Senin (4/3/2019).
BACA JUGA: Dirawat di Rumah Sakit, Cairan pada Bintik-bintik Kulit Bocah Bantargadung Disedot
Lebih lanjut, Lengga menyebut autoimun timbul dari dalam tubuh itu sendiri atau semacam anti body yang membuat penyakit di dalam tubuh. Menurut Lengga, keadaan ini kronis.
"Penyakit ini sifatnya kronis. Misalnya sekarang diobati dan sembuh, terus jadi lagi penyakitnya selama tidak minum obat, karena tidak ada yang menekan anti bodynya itu," Jelasnya.
Lengga menuturkan, penyakit autoimun ini bisa juga dari faktor imunitas tubuh. Misalnya penyakit akan muncul lagi bila imunitasnya rendah, daya tubuh rendah dan kelelahan. Makanya pasien itu harus istirahat yang cukup dan menghindari memberi makanan yang mengandung tepung tepungan. Selain itu hindari stres.
"Berdasarkan dari teks book, kejadian autoimun ini memang pada anak anak dan bisa hilang setelah sampai dua tahunan. Gejala awalnya memang gatal-gatal di telapak kaki kemudian tangan timbul bintik-bintik seperti kuman air, gejala awalnya bisa seperti itu. Sebetulnya bisa sembuh malah suatu saat mungkin dengan bertambahnya usia," pungkasnya.