SUKABUMIUPDATE.com - Menggunakan headset, headphone, earphone, handsfree, atau perangkat elektronik lain untuk pendengaran sudah jadi kebiasaan kaum milenial. Daripada bengong di jalan, banyak orang yang memilih mendengarkan musik selama di perjalanan dengan perangkat tersebut.
Perlu diketahui, menggunakan perangkat elektronik tersebut juga dapat menimbulkan ketulian jika digunakan terlalu lama? Penyakit yang sering diderita para pengguna headset adalah gangguan pendengaran akibat bising atau GPAB.
Hal tersebut diungkapkan Hably Warganegara, dokter spesialis THT, bedah kepala dan leher Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta saat diskusi menyambut World Hearing Day, di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.
Menurut dia, penyakit GPAB berupa penurunan pendengaran akibat telinga yang terpajan bising dalam jangka waktu lama dan terus menerus. “Bising keras atau di atas 85 desibel dapat menyebabkan reseptor pendengaran di organ corti yang terletak di telinga tengah. Umumnya ini terjadi kepada orang yang terlalu sering menggunakan headset,” katanya.
Meski belum ada penelitian mengenai perangkat elektronik mana yang paling membahayakan, ia menyebut bahwa semuanya menyumbang kemungkinan GPAB yang sama. Ini disebabkan oleh intensitas lama mendengar serta volume yang dipilih. “Belum ada penelitian. Tapi kalau digunakan lama dan volumenya besar dapat menyebabkan GPAB lebih dini,” katanya.
Oleh karena itu, ia menggalakkan kampanye yang telah terlebih dahulu diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yaitu make listening safe 60:60. Ini berarti, menggunakan headset hanya diperbolehkan selama 60 menit dengan volume suara 60 persen.
“Kalau handphone-nya canggih, akan ada peringatan warna merah jika melebihi 60 persen. Coba taati itu untuk menghindari GPAB dini,” katanya.
Sumber: Tempo