SUKABUMIUPDATE.com - Bayi berusia 9 bulan, Faeyza Putra Ferdian terbaring tak berdaya di ruangan ICU RSUD R Syamsudin SH (RS Bunut) selama 28 hari terakhir. Putra pasangan Andreas Ferdian (29 tahun) dan Nela Sari (28 tahun), warga Kampung Cibatu Pos, RT 23/07, Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, mengalami penyakit meningitis atau infeksi selaput otak.
Ayah Faezya, Andreas mengungkapkan, anaknya sakit mulai sakit pada pertengahan Januari 2019 lalu. Dirinya mendapatkan kabar bahwa anaknya kejang-kejang pada sebagian tubuhnya.
Waktu itu Andreas, sedang bekerja sebagai sales peralatan dapur di Palembang. Dia lantas memutuskan pulang ke Sukabumi untuk segera melihat kondisi anak ke duanya tersebut. Awalnya Faezya dibawa ke sebuah klinik di wilayah Cisaat lalu pihak klinik merujuk Faezya untuk dibawa ke RS Betha Medika Cisaat.
BACA JUGA: Begini Kondisi Terkini Bayi Mungil yang Dibuang Ibunya di Kota Sukabumi
"Selama kurang lebih 10 hari di RS Betha Medika dirawatnya," ujar Andreas kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/2/2019).
Setelah mendapatkan perawatan dan penangan dari RS Betha Medika, Faezya dibawa kembali ke rumah, namun kondisi Faezya semakin memburuk ketika Faeyza pada seluruh badannya mengalami kejang-kejang hebat.
"Dari situ saya langsung bawa ke bunut pada tanggal 29 Januari kemarin," imbuhnya.
Ketika di RS Syamsudin SH, Faeyza mendapatkan penanganan dari tim medis dan dibawa ke ruangan PICU guna mendapatkan obat kejang.
"Awalnya dosisi rendah, terus dosis sedang dan dosis tinggi. Setelah diberi dosis tinggi itu, Faeyza tertidur dan belum terbangun lagi," paparnya.
Kini, kondisinya dinyatakan menurun oleh tim medis RSUD Syamsudin SH. Sebelumnya, pihak RSUD Syamsudin SH memberikan saran kepada Andreas agar Faeyza dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik melihat kondisinya yang seperti ini.
"Faeyza belum mendapatkan tindakan bedah, karena melihat kondisi sekarang juga pihak medis agak khawatir. Namun, jika dibawa ke Bandung juga, saya mah ikut aja baiknya tim medis menyarankan seperti apa saya ikutin aja," katanya.
Terkait pembiayaan, Andreas pun sedang mengalami kesulitan dikarenakan dirinya kini tidak bekerja sejak anaknya sakit tersebut.
BACA JUGA: Lima Bayi Lahir di Tanggal Bulan dan Tahun Serba 8 di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
"Hp, tv dan barang-barang lainnya sudah saya jual buat biaya perawatan dan pengobatan anak saya selama di RS Betha Medika itu," terangnya.
Bahkan, balita ini diketahui baru memiliki BPJS terhitung pada tanggal 18 Februari 2019 lalu. Proses pembuatan BPJS sebetulnya sudah Andreas usahakan sejak Faezya dirawat di RS Betha Medika, namun baru pada tanggal 18 Februari itu keluar kartu BPJS Faeyza nya. Maka biaya perawatan dan penobatan Faezya selama di RSUD Syamsudin SH terhitung tanggal 29 Januari hingga 17 Februari 2019, tidak terhitung ditanggung BPJS.
"Tunggakannya kini kurang lebih Rp 22 Juta sekian," pungkasnya.