SUKABUMIUPDATE.com - Depresi dan gangguan kesehatan mental lain, seperti stres dan kecemasan berlebihan, bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari urusan pekerjaan, problem rumah tangga, hingga masalah keuangan. Itu sebabnya, sering kali gangguan kesehatan mental sulit dihindari masyarakat perkotaan.
Namun menurut studi yang dilansir oleh situs web CNN, gangguan kesehatan mental bisa dihindari dengan mengonsumsi makanan sehat, antara lain meningkatkan asupan sayur dan buah-buahan segar.
“Saya punya banyak pasien yang bisa menceritakan perbedaan yang dirasakan ketika makan makanan sehat versus makanan tidak sehat dengan pasti. Mereka datang kepada saya dan mengatakan, ‘Saya menyadari saya merasa jauh lebih baik ketika makan dengan benar’,” kata Fallon Crist, praktisi kesehatan dan terapis rawat jalan di Pusat Kesehatan Mental di AS.
Membuat perubahan kecil dalam menu makanan Anda, misalnya memilih apel daripada biskuit, adalah langkah yang sempurna untuk tidak hanya menjaga kesehatan mental tapi juga membuat tubuh Anda bahagia.
Namun perlu diingat, makan makanan sehat adalah langkah untuk menghindari gangguan kesehatan mental, bukan obat untuk mengatasinya.
Tapi pola makan sehat bukan untuk bantuan medis dan pengobatan gangguan kesehatan mental, hanya dapat membantu meningkatkan kondisi kesehatan.
“Jika Anda merasa menderita berbagai macam gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan berlebihan, itu saatnya Anda mencari bantuan dari profesional,” ujar Daniele Stahl, edukator komunitas kesehatan di Departemen Kesehatan Wilayah Washington, AS.
Mulailah menjalani pola diet sehat demi menjaga kesehatan fisik dan mental. Anda boleh mencoba pola diet mediterania yang saat ini dinobatkan sebagai pola diet terbaik di dunia.
Diet mediterania berfokus pada konsumsi bahan makanan alami seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan segar dan sangat tidak menyarankan konsumsi makanan yang diproses dan makanan berpengawet. Selain tidak memberatkan, diet mediterania disebut sangat efektif dalam menjaga kesehatan fisik dan mencegah gangguan kesehatan mental.
Sumber: Tempo