Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Sabtu 26 Januari 2019, 01:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu hal yang masih menjadi misteri adalah mengapa ada orang yang tetap kurus meski gemar makan dalam porsi yang besar, sementara ada orang yang juga bertambah berat badannya dengan mudah. Para peneliti dari University of Cambridge mungkin telah menemukan jawaban atas pertanyaan itu.

Perubahan dalam lingkungan seperti akses yang mudah ke makanan berkalori tinggi dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, telah mendorong peningkatan obesitas dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa orang tampaknya bisa makan apa yang mereka sukai dan tetap kurus. Hal ini membuat sebagian orang menilai orang yang kelebihan berat badan sebagai malas atau kurang memiliki kemauan.

Profesor Sadaf Farooqi dan timnya dari University of Cambridge memeriksa mengapa dan bagaimana beberapa orang merasa lebih mudah untuk tetap kurus daripada orang lain. Penelitian terhadap anak kembar menunjukkan variasi berat badan sebagian besar dipengaruhi oleh gen kita.

Tim Sadaf Faroqi mampu merekrut 2 ribu orang kurus atau yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 18 kilogram dan sehat, tanpa kondisi medis atau gangguan makan. Mereka bekerja dengan praktik umum di seluruh Inggris, mengambil sampel air liur untuk memungkinkan analisis DNA dan meminta peserta untuk menjawab pertanyaan tentang kesehatan dan gaya hidup mereka secara umum.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS Genetics, tim Farooqi berkolaborasi dengan tim Ines Barroso di Wellcome Sanger Institute untuk membandingkan DNA sekitar 14 ribu orang. Angka 14 ribu orang terdiri dari 1.622 sukarelawan kurus, 1.985 orang sangat gemuk dan 10.433 lainnya kontrol berat badan normal.

Tim ini menemukan beberapa varian genetik umum yang sudah diidentifikasi berperan dalam obesitas. Selain itu, mereka menemukan daerah genetik baru yang terlibat dalam obesitas parah dan beberapa yang terlibat dalam kurus yang sehat. Untuk melihat apa dampak gen-gen ini terhadap berat individu, para peneliti kemudian menambahkan kontribusi dari varian genetik yang berbeda untuk menghitung skor risiko genetik.

“Kami menemukan orang gemuk memiliki skor risiko genetik yang lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal, yang berkontribusi terhadap risiko kelebihan berat badan,” kata Barroso. Tim juga menunjukkan orang kurus memiliki skor risiko genetik yang jauh lebih rendah. Mereka memiliki lebih sedikit varian genetik yang meningkatkan peluang seseorang menjadi kelebihan berat badan.

Menurut Farooqi penelitian ini menunjukkan orang kurus yang sehatnya, umumnya dikarenakan memilliki beban gen yang lebih rendah. Ia menuturkan sangat mudah mengkritik orang karena berat badan mereka. “Namun ilmu pengetahuan menunjukkan segala sesuatunya lebih kompleks.”

Farooqi mengungkapkan sekarang diketahui orang bisa menjadi kurus karena alasan yang berbeda. Beberapa orang, kata Farooqi, tidak begitu tertarik pada makanan, sedangkan yang lain bisa makan apa yang mereka suka tetapi tidak pernah menambah berat badan.

Farooqi mengatakan jika dapat ditemukan gen yang mencegah orang menambah berat badan, mungkin para ilmuwan dapat menargetkan gen-gen itu untuk menemukan strategi pengurangan berat badan yang baru. “Membantu orang yang tidak memiliki keunggulan ini.”

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin