SUKABUMIUPDATE.com - Sedikitnya, ada 89 kasus baru HIV AIDS di Kabupaten Sukabumi sepanjang tahun 2018. Dari angka ini, 46 orang terinfeksi HIV dan 43 lainnya sudah dinyatakan dalam kondisi AIDS.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi mencatat, jumlah ini menurun jika dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun sebelumnya. Namun kasus-kasus baru ini yang ditemukan ini menyingkap fakta baru.
Salah satunya, dari 89 kasus baru HIV Aids di Kabupaten Sukabumi sepanjang tahun 2018, mayoritas disumpang oleh Lelaki Seks Lelaki (LSL) alias gay. “Gay tahun ini menyumbang anka baru HIV AIDS cukup dominan,” jelas Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi, dr Asep Suherman, Selasa (11/12/2018).
Dari 89 kasus baru ini ditahun 2018, 58 nya adalah laki-laki dan 31 perempuan. Ibu rumah tangga (IRT) diposisi kedua disusul lelaki berisiko tinggi, wanita pekerja seks, dan anak.
“Kalangan anak-anak ini ditularkan atau diturunkan oleh orang tuanya yang positif terinfeksi HIV,”sambung Asep.
Pengguna Napza dan waria serta pasangan berisiko tinggi juga masih ada dalam daftar baru terinfeksi HIV AIDS Kabupaten Sukabumi 2018, dari Januari hingga akhir Oktober. Sedangkan untuk daftar domisili ODHA (Orang Dengan HIV AIDS), di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cisaat paling tinggi.
BACA JUGA: KPA Kabupaten Sukabumi: Gay Menempati Peringkat Pertama dalam Kasus HIV
Kecamatan-kecamatan di wilayah utara Kabupaten Sukabumi masuk lima besar dalam daftar domisili ODHA ini. Menurut Asep Suherman angka-angka dalam daftar 2018 ini, hasil pencatatan oleh Dinas Kesehatan dan KPA Kabupaten Sukabumi, yang masih perlu dianalisis lebih lanjut.
“Apakah tahun ini bener-benar turun atau belum ditemukan, perlu dianalisis lebih jauh.”
Sementara itu temuan baru dari kalangan Gay, KPA menyarankan diperlukan intervensi perubahan perilaku dan kerjasama lintas sektoral. “Pertumbuhan komunitas inikan harus ditekan, tidak bisa oleh KPA sendiri perlu dukungan semua pihak,” pungkasnya.