SUKABUMIUPDATE.com - Ade Basor (55 tahun) warga Kampung Neglasari RT 1/24, Kelurahan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terkena penyakit Difteri. Pasien saat ini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sekarwangi.
”Awalnya, katanya alergi obat, seperti kaya luka bekas digaruk-garuk. Namun setelah dibawa ke RSUD Sekarwangi, infonya diduga Difteri,” ujar Widodo, ketua RW 24 kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/11/2018).
BACA JUGA: Waspada! Wabah Difteri Diduga Menyebar Hingga ke Jampang Kabupaten Sukabumi
Widodo sebagai Ketua RW pun sudah laporan ke kader kesehatan dan Kelurahan Cibadak. ”Sepengatahuan saya, ade itu kerjanya sopir angkot. Kalau sekarang, masih dirawat di Sekarwangi,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah membenarkan pihaknya merawat pasien suspect difteri atas nama Ade asal cibadak. Pasien sudah seminggu dirawat diruang khusus, dan dari tes di RSUD Sekarwangi memang dicurigai difteri.
”Iya mang kita merawat, tapi untuk memastikan positif tidaknya pasien tersebut harus dilakukan cek ke luar, berdasarkan keterangan dokter yang merawat pasien masih suspect,” tukasnya.
BACA JUGA: Pelajar SMK asal Cikidang Kabupaten Sukabumi Masuk RSUD Sekarwangi, Pasien Diduga Terinfeksi Difteri Bertambah
Difteri sendiri sempat menjadi wabah mematikan di Indonesia. Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria, penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang.
Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.