SUKABUMIUPDATE.com - Sjogren's Syndrom merupakan penyakit autoimun di mana sistem antibodi justru menyerang kalenjar air mata serta air liur. Penyakit ini bisa hinggap kepada siapapun, baik pria maupun wanita.
"Penyakit ini kebanyakan diderita oleh wanita," kata Ketua Divisi Alergi Imunologi Klinik RSUD dr Moewardi Solo, Agus Joko, Kamis 8 November 2018. Menurut dia, sembilan dari sepuluh penderita Sjogren's Syndrom adalah wanita.
Penyebabnya, secara alamiah wanita memiliki siklus hormonal. "Status hormonal wanita mengalami naik-turun," katanya. Kondisi tersebut sebagai salah satu pencetus penyakit ini.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_cantik_inarticle_0" style="vertical-align: bottom; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_cantik_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" data-google-container-id="1" data-load-complete="true"> </iframe>Sjogren's Syndrom merupakan satu dari sekitar 150 penyakit autoimun yang lebih banyak dikenal seperti Lupus, Myasthenia, Scleroderma serta Rheumatoid Arthritis. Seperti halnya penyakit autoimun lain, Sjogren's Syndrom juga tidak bisa disembuhkan. "Tapi penderita bisa hidup normal melalui pengobatan secara berkelanjutan," kata Agus.
Sayangnya, kebanyakan pasien menyadari bahwa dia mengidap Sjogren's Syndrom saat kondisinya sudah cukup parah dan berkomplikasi dengan penyakit lainnya. "Sehingga deteksi dini sebenarnya sangat diperlukan," katanya.
Mesntruasi yang tidak teratur dan disertai rasa nyeri hebat menjadi salah satu gejala umum penyakit tersebut. Selain itu, biasanya penderita juga mengalami mata terasa mengganjal dan perih, serta kesulitan saat menelan. "Jika mengalami gejala tersebut sebaiknya segera memeriksakan diri," katanya.
Sumber: Tempo