SUKABUMIUPDATE.com - Gusi berdarah? Anggap saja itu sebagai peringatan. Sebagian besar masalah gusi berdarah disebabkan infeksi bakteri. Namun dapat juga menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius.
Gusi berdarah dapat terjadi pada malam ketika Anda menggosok gigi atau pagi hari saat menggigit roti gulung wijen. Gusi Anda pun mulai berdarah. Anda mungkin berpikir setiap orang mengalami gusi berdarah sehingga tidak merasa khawatir.
“Salah! Gusi berdarah selalu menjadi tanda peringatan,” ujar Dr Henrik Dommisch, Direktur Department of Periodontology and Synoptic Dentistry di Charite University Hospital di Berlin, seperti dikutip dari laporan dpa, Senin, 29 Oktober 2018.
“Saya tahu bahwa banyak orang berpikir gusi berdarah itu normal, padahal tidak.”
Gusi Anda akan dipenuhi dengan darah. Jika gusi tidak terpotong benda tajam dari makanan atau sejenisnya, perdarahan biasanya merupakan hasil peradangan yang disebabkan penumpukan plak pada gigi Anda, film lengket yang terbentuk dari sebagian besar bakteri yang memakan pati dan gula dalam makanan.
Bagaimana pun, gusi berdarah dapat menjadi suatu gejala medis yang serius, seperti leukemia atau diabetes. Gusi berdarah juga dapat dipicu beberapa obat-obatan tertentu.
Jika gusi berdarah secara rutin atau terjadi di banyak lokasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter gigi, yang dapat melihat penyebab dan menghilangkan plak gigi membandel atau tartar, yang merupakan plak yang mengapur pada enamel gigi di bawah garis gusi.
Peradangan gusi di sekitar pangkal gigi, dikenal sebagai gingivitis, dapat menyebabkan penyakit gusi yang lebih serius yang disebut periodontitis dan kehilangan gigi. Periodontitis merusak lunak dan menghancurkan tulang yang menyokong gigi. Baik gingivitis maupun periodontitis dapat diobati.
Untuk mengurangi risiko gusi berdarah di tempat pertama—dan mendapatkan karies gigi (berlubang), gosoklah gigi setidaknya dua kali sehari, bersihkan ruang di antara gigi—misalnya dengan benang gigi, dan lakukan pemeriksaan secara rutin.
Sumber: Tempo