SUKABUMIUPDATE.com - Kelenjar tiroid adalah kelenjar terbesar di tubuh manusia. Bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak di bawah jakun. Tiroid memiliki fungsi yang sangat penting karena mengeluarkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Selain itu, tiroid juga membantu proses pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, hingga berat badan.
Mengingat pentingnya fungsi kelenjar tiroid tersebut, maka perlu adanya deteksi dini gejala kanker tiroid. Bunga Ramadani, salah satu pendiri support group Pita Tosca untuk pejuang tiroid di Indonesia mengatakan deteksi dini kanker tiroid cukup mudah.
“Kalau deteksi dini kanker payudara disebut Sadari yaitu periksa payudara sendiri, untuk kanker tiroid kita bisa lakukan Perlahan atau periksa leher Anda,” ujarnya.
Deteksi dini Perlahan dapat dilakukan sambil menghadap cermin, akan lebih baik jika dibantu dengan tenaga medis atau orang lain. Caranya melakukan perabaan di bagian leher bawah tempat kelenjar tiroid berada, yaitu di bawah jakun.
Jika ditemukan adanya benjolan yang tidak biasa di area tersebut, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter onkologi di rumah sakit terdekat. Apalagi jika disertai beberapa gejala seperti sakit tenggorokan, kesulitan menelan, suara menjadi serak, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa sakit pada bagian leher.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Aru Sudoyo, mengatakan bahwa tidak semua pembengkakan pada tiroid akan menjadi ganas. Bisa saja disebabkan oleh kondisi yang disebut gondok.
Pada penyakit gondok, biasanya benjolan terletak di leher bagian depan atau samping tenggorokan atau bisa dimana saja, sedangkan kanker hanya di bagian depan tepat di bawah jakun.
Namun, benjolan yang sudah menjadi gondok kronis dapat berkembang menjadi kanker karena adanya pertumbuhan sel abnormal di dalam kelenjar tiroid. “Tidak semua pembengkakan tersebut menjadi kanker, kemungkinan hanya sekitar 10 sampai 15 persen,” ujarnya.
Menurutnya memang belum diketahui pasti penyebab kanker tiroid karena perkembangannya yang cukup lambat. Namun, 90–95 persen karena faktor lingkungan dan gaya hidup, sedangkan genetik hanya 5-10 saja.
“Jika dideteksi lebih dini, sekitar 90 persen kasus kanker tiroid dapat dicegah,” tuturnya.
Sumber: Tempo