SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini membangun ruang terbuka seperti taman yang ramah anak dan keluarga menjadi prioritas banyak pemerintah daerah. Salah satu alasan program ini menjadi prioritas, karena semakin mengkhawatirkannya gaya hidup anak dan keluarga masa kini yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Sangat minim interaksi dengan lingkungan atau ruang terbuka dan melakukan aktivitas fisik.
Hal ini diperkuat sebuah hasil studi yang menunjukkan rata - rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia dalam menggunakan gadget-nya, terutama untuk media sosial setiap harinya mencapai 3 jam 23 menit. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa hampir 50 persen penduduk Indonesia tercatat sebagai pengguna aktif media sosial.
Untuk menjawab kebutuhan akan ruang terbuka yang mendukung aktivitas fisik anak dan keluarga, Oreo melakukan revitalisasi 12 taman kota. Salah satunya adalah Taman Heulang yang terletak di Kota Bogor, Jawab Barat. Taman Kita OREO, melengkapi Taman Heulang dengan berbagai sarana yang dirancang secara khusus untuk mendorong masyarakat bermain dan saling berinteraksi.
Pada taman yang secara resmi dibuka Wali Kota Bogor Bima Arya dan Rick Lawrence selaku Biscuit Marketing Director Mondelez South East Asia pada 30 September lalu, dihadirkan fasilitas yang tak hanya memancing aktivitas fisik penggunanya, namun juga mengasah kreativitas dan sportivitas, yang melengkapi kenyamanan dan keasrian yang sudah lebih dulu ada di Taman Heulang. Misalnya tangga tembok yang diberi nomor, roda putar yang mengatur jenis permainan, atau lapangan basket mini yang menyediakan sebanyak tiga buah ring untuk digunakan bermain bersama.
Seorang ahli psikologi sosial yang turut hadir dalam acara, Juneman Abraham, menjelaskan beraktivitas di taman terbuka hijau sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan mental. Ciri-ciri taman yang baik adalah yang memiliki rancangan lingkungan untuk berinteraksi dengan orang lain dari latar belakang sosial-ekonomi yang beragam, menumbuhkan rasa kebersamaan antar warga dan pengguna, serta menunjang berbagai kegiatan di lingkungan sekitar.
“Di saat virtualitas merajalela dalam kehidupan dewasa ini, kehadiran taman terbuka hijau tetap menawarkan kedalaman berinteraksi yang sudah semakin langka akibat komunikasi yang dangkal dan sarat akan pencitraan, terutama di dunia maya,” kata Juneman.
Sumber: Tempo