SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho divonis mengidap kanker paru stadium 4.
Seperti diberitakan Tempo pada 13 Februari 2018, pria yang akrab disapa Pak Topo itu mengaku kaget mengetahui dirinya menderita penyakit tersebut.
"Awalnya syok karena saya tidak merokok, genetik tidak ada, dan makan sehat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Februari 2018.
Walau sudah divonis sakit kanker paru, Sutopo mengatakan akan tetap beraktivitas seperti biasa sembari mengupayakan pengobatan dan terapi.
Siapa pun bisa terkena kanker paru-paru, dan 90 persen kasus tersebut adalah akibat merokok.
Lantas, bagaimana seseorang yang tidak merokok seperti Sutopo Purwo Nugroho bisa terkena kanker paru?
Faktor risiko terbesar kanker paru adalah merokok. Namun menghirup asap rokok atau perokok pasif juga berisiko terkena penyakit ini. Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 7.300 orang yang tidak pernah merokok meninggal karena kanker paru, yang disebabkan asap rokok orang lain.
Paparan gas radon juga meningkatkan risiko kanker paru. Radon diproduksi pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air, yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang Anda hirup. Tingkat radon yang tidak aman dapat terakumulasi di setiap bangunan, termasuk rumah. Radon naik dari tanah, memasuki bangunan atau rumah melalui retakan kecil. Gas radon bisa menjadi penyebab utama kanker paru pada orang yang tidak merokok.
Risiko terkena kanker paru lebih tinggi jika Anda terpapar zat beracun, seperti asbestos atau knalpot diesel di tempat kerja. Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dan riwayat pribadi, terutama jika Anda seorang perokok.
Sumber: Tempo