Heboh Suporter Tewas, Otak Primitif Pemicunya? Ini Kata Ahli Jiwa

Senin 24 September 2018, 11:39 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa tragis yang terjadi pada salah seorang suporter Persija, Haringga Sirilla, sebelum laga Persib Bandung melawan Persija digelar di Gelora Bandung Lautan Api, Minggu 23 September 2018, menyisakan banyak tanya. Salah satunya mengapa manusia bisa melakukan tindakan sebrutal itu, sehingga membuat sang korban, meninggal?

Spesialis Kedokteran Jiwa dari Omni Hospital Dr Andri, menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi akibat efek otak primitif yang ada pada hampir setiap orang di muka bumi ini.

Disebutkan Andri, otak primitif itu adalah otak yang sifatnya responsif. "Kalau kita dihadapkan pada situasi yang tiba-tiba, kemudian meresponnya dengan segera tanpa pikiran lebih jauh, itu adalah kerja otak primitif," katanya yang dihubungi TEMPO.CO Senin 24 September 2018 siang.

Pada dasarnya, kata Andri, semua orang memiliki otak primitif itu. "Konsep otak primitif itu ada dalam diri kita masing-masing," katanya lewat pesan elektroniknya. Nah, perkembangan otak itu sendiri kemudian tergantung pada masing-masing kepribadian seseorang. "Apakah otaknya berkembang pada tingkat yang lebih tinggi lagi atau tidak? Fungsi otak yang lebih tinggi adalah sifatnya yang mengerjakan fungsi eksekutif. Yaitu fungsi yang melakukan penalaran, menganalisis. Jadi bukan yang sifatnya tiba-tiba merespon tanpa pikir panjang lagi," ujar Andri.

Pada otak yang tidak primitif atau otak modern, di mana rasionalitas yang dipakai, maka efek brutal yang terjadi pada Haringga Sirilla tidak akan terjadi. "Dengan otak rasional, mereka pasti akan berpikir bahwa apa yang dilakukannya akan merugikan orang lain, akan melanggar norma sosial, akan melanggar hukum. Sebaliknya jika otak primitif yang dipakai, maka semua akan dianggap sebagai pembenaran," katanya panjang lebar.

Menurut Andri, seorang yang sudah dewasa pun, masih banyak yang mengandalkan otak primitifnya. "Mereka ini yang gampang tersulut, gampang menyebarkan sesuatu berita, tanpa pikir panjang lagi," katanya menjelaskan

Mereka yang dewasa dan berpendidikan, harusnya otaknya berkembang dengan baik. Orang dewasa itu harusnya menggunakan pikiran yang rasional. sehingga bisa melihat sesuatu yang benar, bijak, tidak mengandalkan emosi sesaat.

Bagaimana kita meninggalkan otak primitif? Andri menyebutkan 3 hal penting. 
1. Membaca berbagai sumber bacaan, menerima dari berbagai sudut pandang, jadi prespektif semakin luas, sehingga jika ada sesuatu hal bisa menanggapi dengan lebih bijak, tidak emosi duluan.
2. Belajar mengendalikan emosi, misalnya dengan relaksasi, meditasi. Dengan cara itu kita bisa mengembangkan dasar dari pikiran-pikiran dengan lebih baik.
3. Terus belajar tentang sesuatu hal, karena proses pembelajaran itu penting, sehingga otak modern bisa digunakan dalam kehidupan seseharinya, sehingga tidak lagi ada peristiwa brutal seperti yang terjadi pada Haringga Sirilla itu.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)