SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit GERD alias Gastroesophageal Reflux Disease ditandai dengan sensasi nyeri di ulu hati atau rasa terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Penyakit Gerd bisa semakin parah jika penderita mempunyai faktor risiko, yakni hipertensi, diabetes, kolesterol, dan kebiasaan merokok.
Saat lambung melilit, sebagian pasien berinisiatif menjadi dokter untuk diri sendiri dengan membeli obat di warung. Ketua Perhimpunan Gastrologi Indonesia Cabang Jakarta, dr. Agastya Wisnu W, SpPD, menjelaskan ada kalanya obat warung yang dikonsumsi pasien efektif meredakan rasa sakit di lambung namun bukan berarti 100 persen sembuh.
"Dengan mengonsumsi obat warung, lambung menjadi baik-baik saja karena menoleransi obat yang Anda minum. Tapi ingat, obat itu punya komponen alumunium yang jika menumpuk di ginjal akan memicu masalah baru dalam jangka panjang. Jika sudah dua kali mencoba mengobati diri sendiri, sekali sembuh lalu kali kedua tak kunjung sembuh, Anda harus curiga," jelas Agastya.
Ia menambahkan, asam lambung tidak sepenuhnya berdampak buruk. Ph asam lambung umumnya 1 sampai 2 dan dalam volume normal tidak mengganggu kesehatan.
"Tapi jika produksinya berlebih, dia akan menggerus dinding lambung itu sendiri. Dalam tubuh, ada mekanisme agresif dan defensif. Sel mukosa tugasnya melapisi dinding lambung. Jika jumlah sel ini kalah dengan populasi asam lambung, mereka akan tergerus," ujar Agastya.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dari Yayasan Gastroenterologi Indonesia menyebut setidaknya ada tiga hoax seputar kesehatan lambung yang sering membingungkan masyarakat. Pertama, orang yang sakit maag dianjurkan minum air lemon.
"Itu salah. Gara-gara hoax itu, setiap saya praktik pasti ada pasien yang datang karena termakan hoax itu. Penjelasannya begini. Minum air putih saja bagus, apalagi minum air lemon. Namun jika pasien yang mengonsumsi air lemon itu dinding lambungnya sudah luka, dia akan kelojotan dan kondisi lambungnya semakin parah. Saya sudah sampaikan ini berulang kali tapi masih ada saja yang percaya dengan hoax itu," ujar Ari.
Hoax lainnya, mengonsumsi udang dengan air jeruk memicu lahirnya sel-sel kanker. Ari menyebut makan udang dan minum air jeruk tidak ada hubungannya sama sekali dengan lahirnya sel kanker.
"Saya senang mengonsumsi udang lalu minum air jeruk. Beberapa kali menjalani pemeriksaan kesehatan rutin kondisi saya baik-baik saja dan sehat," papar Ari.
Ketiga, minum air soda menggerus lambung. Hoax ini muncul karena viralnya video demonstrasi air soda yang digunakan untuk membersihkan kotoran di toilet.
"Penjelasannya begini, pH lambung kita 1 sampai 2, sementara pH air soda 3 sampai 4. Benar dia membersihkan dinding lambung. Tapi dinding lambung kita tidak selemah itu. Lain halnya kalau punya masalah lambung, Anda tidak disarankan minum air soda," katanya.
Sumber: Tempo