SUKABUMIUPDATE.com - Berita TEMPO.CO tadi malam menyebutkan bahwa dalam situs resmi Bank Indonesia tercatat kurs jual rupiah melemah, bahkan pada siang harinya kurs jual rupiah mencapai level Rp 15.002 per dolar AS.
Sementara kurs dollar AS beli berada di Rp 14.852. Adapun Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 14.972 per dollar AS.
Bagaimana menghadapi situasi ini? Psikolog Klinis yang juga mendalami analisis finansial Kasandra Putranto, menyebutkan bahwa kita harus cerdas menghadapai masalah yang juga sedang terjadi di seluruh dunia ini. “Harus cerdas dan tidak mudah termakan berita-berita bohong,” katanya kepada TEMPO.CO Rabu 5 September 2018.
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1992 ini juga menyebutkan pada dasarnya yang paling terkena imbas tentu saja mereka yang masih mengandalkan dollar. “Termasuk mereka yang menggunakan bahan-bahan dari luar negeri, anaknya yang sekolah di luar negeri, juga kelompok-kelompok spekulan yang justru menahan dolar dengan harapan memperoleh untung,” katanya lewat pesan singkat.
Ditambahkan bahwa ada juga yang rush mengambil simpanan karena ketakutan sehingga akhirnya justru mengganggu cadangan simpanan di bank.
Kasandra juga menyebutkan bahwa harus diakui seringkali memang masalah psikologis lebih banyak mempengaruhi situasi ekonomi. “Ini karena ada rasa cemas takut dan panik daripada masalah ekonomi itu sendiri,” katanya.
Nah, jika dibiarkan, menurut Kasandra kondisi stres atau panik itu bisa jadi tambah parah. “Kalau karakter stresnya tinggi, kemudian makin membebani diri dengan ketakutan-ketakutan. Kemudian muncul emosi negatif, pikiran negatif, dan akhirnya munculah perilaku yang negatif,” katanya.
Agar kondisinya tak berujung buruk, sebaiknya mengenali gejala stres tersebut. Meski bisa jadi mirip dengan stres akibat perilaku lainnya, menurut Kasandara stres karena masalah ekonomi memiliki ciri khas. “Yaitu banyak pikiran, emosional, ada perilaku cemas, takut, panik, marah, kesal, dan seringkali melampiaskan emosinya,” katanya. Salah satu pelampiasan emosinya termasuk menyebar berita bohong alias hoax.
Karena itu, sekali lagi Kasandra wanti-wanti dalam menghadapi situasi ekonomi terkait rupiah melemah ini, supaya masyarakat bersikap cerdas, "Jangan percaya hoax," katanya.
Sumber: Tempo