SUKABUMIUPDATE.com - Balita yang menderita stunting di Indonesia mencapai sekitar 37 persen pada tahun 2013. Sayangnya, upaya penanggulangan stunting di Indonesia masih belum menunjukkan hasil yang signifikan. Kebanyakan menenakan pemberian suplementasi vitamin dan mineral atau mikronutrisi adalah penanganan terbaik untuk baik untuk bayi stunting.
Padahal, asupan lemak, karbohidrat, dan protein, atau makronutrisi adalah makanan yang semestinya diberikan pada bayi bila menderita stunting. Bila sudah mendapatkan makronutrisi yang cukup baru ditambahkan mikronutrisi. Pada saat bayi sudah stunting, sebaiknya memberikan makanan yang benar.
“Bayi perlu diberikan stimulasi dan makan bagus kalau sudah stunting. Walaupun IQ yang dicapai hanya setengah dari yang tidak stunting, tetap saja lebih baik dibanding kalau dibiarkan saja,” kata Dokter Damayanti Rusli Sjarif, Spesialis Anak Konsultan, Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, di Paradigma Café, Jakarta Pusat, Senin 13 Agustus 2018.
Stimulasi memang sebaiknya dilakukan dari sejak kecil melalui aktivitas setiap hari yang dapat merangsang semua sistem indera pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman dan pengecapan. Stimulasi juga dapat dibantu dengan sekolah yang baik.
Selain itu, pemerintah juga memiliki peran besar dalam proses menangani bayi stunting, yaitu dengan memberikan edukasi yang tepat pada orang tua. “Misalnya, kita bisa mengundang chef ke suatu daerah, lalu ajarkan ibu-ibu masak menggunakan bahan setempat,” lanjut dokter Damayanti. Namun perlu diingat kalau stunting bisa dicegah sebelum bayi berusia 2 tahun dengan memastikan pertumbuhan bayi setiap bulan.
Sumber: Tempo