SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Reisa Broto Asmoro memiliki dua anak yang mempunyai masalah kulit berbeda. "Saya punya pengalaman dengan Ania (anak pertama), waktu bayi ruam asi di wajah. Anak kedua, Yoda, kemerahan, kering, gatal, mengelupas. Begitu diperiksa dia atopik," ujar Reisa di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.
Setiap anak punya jenis kulit berbeda, dari normal hingga atopik, dan penting bagi orang tua mengenalinya. Kulit normal biasanya lembut, lembap, dan bersih. Kulit kering umumnya kasar, bersisik, dan kadang terkelupas.
Sementara itu, jenis kulit atopik atau eksim biasanya ditandai dengan rasa gatal pada kulit, sangat kering, dan terkadang ada bercak merah.
"Mengenali jenis kulit anak adalah langkah pertama untuk melindungi kulitnya," kata Reisa.
Untuk memastikan jenis kulit anak, dia menyarankan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan perawatan yang sesuai. Bila terdiagnosis atopik seperti yang anak Reisa, perawatan bisa menggunakan krim khusus untuk jenis kulit itu.
American Academy of Dermatology mengungkapkan bahwa satu dari lima anak berisiko terkena dermatitis atopik. Kendati memang penyebabnya belum jelas, namun faktor keturunan, sistem imun yang rendah, dan kelembapan yang rendah bisa menjadi faktor penyebab.
"Atopik tidak muncul terus, naik turun. Bila daya tahan tubuh turun akan muncul ruamnya. Makanya pakai krim khusus untuk atopik," jelas Reisa.
Bayi yang mengalami masalah ini berisiko lebih tinggi terkena asma dan gangguan kardiovaskular saat dewasa. Bahkan, 50-70 persen bayi dengan dermatitis atopik berisiko terkena asma selama masa pertumbuhannya.
Anda bisa mengidentifikasi pemicu dan menghindarinya serta menerapkan perawatan kulit yang tepat.
"Pilih yang hipoalergenik, keamanan sudah teruji," ujar Reisa.
Sumber: Tempo