SUKABUMIUPDATE.com - Anda mungkin termasuk yang suka kerokan saat masuk angin. Secara ilmiah, proses kerokan bermanfaat bagi tubuh ketika masuk angin dan tergolong relatif aman karena hanya bereaksi setempat, tidak mempengaruhi tubuh keseluruhan.
"Proses inflamasi yang muncul juga setempat. Selama tidak ada luka terbuka atau benjolan, misalnya kelenjar leher yang sedang membesar. Jangan mengerok bagian itu karena kelenjar kan saling berkaitan dan bisa merangsang penyebaran bakteri," ungkap dr. Cindhe Puspito.
Kebersihan koin juga patut diperhatikan. Pilihlah koin yang tidak berkarat dan tidak bergerigi. Penggunaan minyak juga diperlukan sebagai pelicin dan pelembap.
"Ketika kulit kering, luka kerokan yang timbul lebih tidak beraturan, lebih dalam, dan jadi lebih perih," imbuhnya.
Meski bebas menggunakan jenis minyak apa pun, Cindhe menganjurkan agar tak mengoleskan minyak yang menimbulkan sensasi dingin setelahnya. Sebabnya, sensasi dingin akan membuat otot kembali berkontraksi.
Menanggapi kasus salah deteksi masuk angin dengan serangan jantung, Cindhe mengingatkan untuk lebih peka membaca kondisi tubuh dan mencermati riwayat kesehatan diri lantaran bisa jadi nyeri otot yang muncul bukan akibat masuk angin.
"Kalau nyeri ototnya hanya karena faktor cuaca, sebenarnya dengan kerokan saja cukup. Tapi kalau nyeri otot karena virus, bakteri, atau faktor lain, dengan kerokan tentu tidak akan membaik," kata Cindhe.
Jika masuk angin tak kunjung pergi usai kerokan, Cindhe menyarankan segera berkonsultasi ke dokter.
"Ketika merasa tidak nyaman, anjuran saya langsung periksakan ke dokter. Tapi kalau ada yang memilih kerokan dulu, selalu ingat jangan sampai menunggu kerokan kedua atau ketiga kalinya," paparnya.
Sumber: Tempo