Awas, Obat-obatan Ini Berpotensi Memicu Depresi

Selasa 19 Juni 2018, 01:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Depresi terjadi karena tekanan mental yang dihadapi. Namun bukan tak mungkin obat-obatan biasa berkontribusi terhadap depresi dan meningkatnya angka bunuh diri.

Dikutip New York Times, lebih dari sepertiga orang Amerika Serikat setidaknya minum obat biasa yang punya potensi efek samping depresi. Berdasarkan studi terbaru, pengguna obat-obatan seperti itu punya risiko depresi lebih tinggi dibanding yang tidak mengkonsumsinya.

Banyak pasien yang mengkonsumsi lebih dari satu obat umum, yang punya efek samping depresi. Studi tersebut menemukan bahwa risiko depresi meningkat seiring bertambahnya jumlah obat yang dikonsumsi bersamaan.

Sekitar 200 obat umum bisa menyebabkan depresi, di antaranya proton pump inhibitors untuk mengobati asam lambung, beta-blockers untuk mengobati tekanan darah tinggi, pil KB dan kontrasepsi darurat, antikonvulsan seperti gabapentin, kortikosteroid seperti prednisone, hingga ibuprofen. Sebagian obat ini dijual bebas di apotek.

Efek samping depresi diketahui pada beberapa obat, seperti beta-blockers dan interferon, tapi penulis studi tak menyangka ada banyak obat yang menyebabkan risiko depresi.

"Sungguh mengejutkan dan mengkhawatirkan karena banyak obat yang punya efek samping depresi atau gejala bunuh diri mengingat beban depresi dan tingkat bunuh diri di negara ini," kata Dima Mazen Qato, asisten profesor dan apoteker di Universitas Illinois di Chicago, yang merupakan penulis utama makalah yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association ini.

Dia mengakui masih ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Selain itu, kata dia, penelitian hanya menunjukkan korelasi, bukan hubungan sebab-akibat.

“Kami tidak membuktikan bahwa penggunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan seseorang yang sehat menderita depresi atau punya gejala bunuh diri. Namun kami melihat pola respons dosis yang mengkhawatirkan. Makin banyak obat-obatan yang memiliki efek buruk yang Anda konsumsi secara bersamaan, makin tinggi risiko depresi,” ujar Qato.

Para peneliti menggunakan database besar yang mewakili nasional, National Health and Nutrition Examination Survey, untuk menganalisis obat-obatan yang dipakai sampel dari lebih dari 26 ribu orang Amerika dewasa pada 2005-2014. Mereka meneliti efek samping obat-obat yang dijual bebas sampai terkumpul daftar berisi lebih dari 200 obat dengan potensi efek samping depresi.

Di antara pasien yang mengkonsumsi obat berefek samping depresi tapi tidak mengkonsumsi obat antidepresi, 6,9 persen di antaranya mengalami depresi. Adapun tingkat depresi pasien yang mengkonsumsi tiga atau lebih banyak obat dengan efek samping itu adalah 15,3 persen. Sebaliknya, pasien yang tidak mengkonsumsi obat apa pun punya tingkat depresi 4,7 persen.

Para peneliti menyesuaikan faktor risiko lain yang bisa menyebabkan depresi, termasuk kemiskinan, status pernikahan, tak punya pekerjaan, dan kondisi medis tertentu, seperti sakit kronis, yang memang diasosiasikan dengan depresi.

Dr Philip R. Muskin, profesor psikiatri di Pusat Medis Universitas Columbia dan sekretaris Asosiasi Psikiater American, mengatakan praktisi kesehatan harus terus mengingatkan efek samping ini ketika meresepkan obat dan bertanya apakah pasien atau keluarganya pernah punya sejarah depresi.

Namun ia mengatakan sulit menyimpulkan peningkatan konsumsi obat dan kombinasi dengan obat dengan efek samping, termasuk depresi, punya dampak pada masyarakat.

"Ada peningkatan kasus bunuh diri yang kita tahu," ucap Muskin. "Apakah ini berhubungan dengan penggunaan obat-obat ini? Jawaban jujurnya adalah kita tidak tahu. Apakah ini punya peran? Jawaban jujurnya adalah iya, tentu berperan."

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)