SUKABUMIUPDATE.com - Heboh aksi teroris baik di Rutan Mako Brimob dan teror bom Surabaya tak pelak lagi membuat sebagian dari kita merasa ketakutan.
Seperti disebutkan Pendidik dan Praktisi Klinis Dr Ari Fahrial Syam, Tujuan teror adalah membuat ketakutan karena itu harus kita lawan dengan tetap harus beraktivitas. “Jangan panik dan jangan paranoid,” katanya yang disampaikan lewat pesan tertulisnya, Senin 14 Mei 2018.
Ari juga wanti-wanti untuk tidak menyebarkan gambar korban teror sudah menyebar luas di media sosial. “Semakin menyebar, semakin banyak pasien yang berpenyakit kronis akan kambuh sakitnya karena rasa cemasnya meningkat akibat kejadian teror tersebut,” katanya.
Disebutkan bahwa pasien-pasien dengan penyakit akibat asam lambung akan kambuh sakitnya karena merasa bertambah cemas atas kejadian ini walau hanya mendapat informasi melalui media sosial, pasien asma akan kambuh asmanya karena stres, pasien hipertensi tekanan darahnya bisa naik karena merasa marah, pasien dengan diabetes gula darahnya menjadi tidak terkontrol karena rasa cemas dan takut karena teror tersebut, pasien yang memang sudah mempunyai sakit jantung akan mengalami serangan jantung akibat rasa takut dan marah yang berlebihan. Pasien dengan dengan irritable bowel syndrome (IBS), yaitu penyakit kronis berupa sakit perut dengan disertai gangguan buang air besar baik mencret maupun susah BAB berhubungan dengan stress atau kecemasan.
Orang yang cemas bisa juga mengalami sakit kepala, nafsu makannya menurun, tidurnya menjadi susah dan malas untuk beraktivitas. Berbagai gangguan sistem organ bisa terjadi akibat adanya faktor stres tersebut.
Menyebarkan gambar korban teroris, bukan saja menyebar ketakutan tapi juga akan memperparah penyakit yang diderita. “Serahkan kepada pihak berwajib dan kita bantu doa bahwa penyebar teror tersebut segera ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal atas jatuhnya korban dan tindakan teror yang dilakukan,” tulisnya.
Sumber: Tempo