SUKABUMIUPDATE.com - Varises masih dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya bagi sebagian masayarakat. Begitu disampaikan Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular RS Pondok Indah, Achmad Faisal. "Sebagian besar pasien berpikir masalah varises adalah hanya masalah estetika, Sehingga banyak yang mendiamkannya," kata Faisal pada diskusi media bertema 'Varises dan Risiko Serangan Jantung' di Jakarta akhir April 2018.
Varises juga bisa menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Varises atau Varikosis adalah kelainan pada pembuluh darah vena yang bengkak atau membesar pada tungkai. Hal itu disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan katup dalam vena. Katup di vena berguna untuk mengembalikan darah yang sudah mengalir di seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Karena masalah katup di pembuluh vena itu, darah tidak bisa mengalir ke jantung sehingga mengakibatkan pembekuan yang menempel di dinding-dinding pembuluh.
Ada beberapa faktor seseorang terkena penyakit varises. Pertama adalah faktor pertambahan usia. Faisal mengatakan, semakin tua seseorang, maka venanya akan mengalami pengerasan. "Pengerasan vena itu bisa mengakibatkan varises," katanya pada 25 April 2018.
Faktor kedua adalah faktor gender. Menurut Faisal, wanita memiliki faktor risiko lebih besar dibandingkan pria. Dari pengalamannya pun, kebanyakan para wanita yang datang menjadi pasiennya. Faktor hormon yang tidak seimbang membuat wanita memiliki kesempatan mengalamai varises lebih banyak. "Biasanya jelang haid, ada kekentalan darah dan hormonal. Hal itu mengganggu kualitas darah sendiri," katanya.
Faktor ketiga adalah faktor keturunan. Bila ada riwayat keluarganya memiliki varises, kemungkinan seseoran pun bisa mendapatkan penyakit sama. "Tapi faktor risiko ini kecil, sekitar kurang dari 10 persen. Kebanyakan kasus varises terjadi karena masalah gaya hidup," katanya.
Faktor keempat adalah obesitas. Mereka dengan berat badan berlebih juga bisa mengalami varises. Varises bisa terjadi di seluruh tubuh. Namun dalam faktor risiko varises karena berat badan, varises akan lebih terjadi di bagian belakang lutut. "Paling banyak faktor ini, karena terlalu berat bobot yang ditopang kaki," katanya.
Kelima, adalah faktor risiko karena pemakaian hak tinggi yang terlalu lama. Dengan menggunakan hak tinggi, maka tumpuan berat badan di kaki tidak seimbang. Biasanya orang yang menggunakan hak tinggi di atas 2 jam akan alami varises. "Tumpuan berat badan jadi hanya di satu titik. Sebaiknya setiap 2 jam lepas sepatunya agar kaki bisa istrirahat," kata Faisal yang menyarankan agar seseorang menggunakan sepatu olahraga. Sepatu olahraga biasanya ada unsur karet di bagian telapak kaki sehingga mampu memompa darah dari kaki ke atas," katanya.
Faktor risiko varises keenam adalah berdiri terlalu lama, atau bahkan duduk terlalu lama. Duduk atau berdiri terlalu lama kurang membantu sirkulasi darah dari kaki ke jantung. "Pasien saya cukup banyak yang berprofesi sebagai sekretaris atau sales promotion girl," katanya.
Sumber: Tempo