SUKABUMIUPDATE.com - Ada beberapa kelainan mata yang sering dialami, salah satunya mata kering. Kelainan ini ditandai dengan ketidakseimbangan produksi air mata dan adanya peningkatan kekentalan air mata yang dapat memicu kerusakan serta peradangan di permukaan mata.
Dokter spesialis mata Nina Asrini Noor menjelaskan ada sejumlah faktor yang memicu risiko terjadinya mata kering. "Yang pertama, usia. Memasuki usia 50 tahun dan fase menopause, risiko mata kering meningkat. Hidup di lingkungan berdebu, kering, dan berangin juga memicu mata kering," ujar Nina di Jakarta pekan lalu.
Faktor risiko lain yakni memiliki riwayat operasi mata penggunaan obat mata tanpa pengawasan dokter, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat alias mengabaikan aspek kebersihan, terlalu sering menggunakan komputer atau gawai, riwayat diabetes, dan autoimun. Mereka yang memiliki faktor risiko ini mudah terkena mata kering.
Nina mengatakan jika mata kering tidak ditangani dengan baik, pasien akan mengalami penurunan kualitas hidup karena bergantung kepada obat. "Bayangkan kalau tiap dua jam harus meneteskan obat mata akan sangat merepotkan, menurunkan kualitas hidup, dan mengganggu pekerjaan," ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Jakarta Eye Center Jakarta Barat ini.
Dalam jangka panjang, mata kering bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata infeksi, dan kualitas penglihatan menurun dratis. Sebab itu sangat penting mengenali gejala mata kering sejak dini.
Sumber: Tempo