SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dua pekan terakhir, masyarakat dibuat resah oleh merebaknya kabar penemuan cacing pada sarden kalengan. Mulanya, penemuan cacing hanya pada satu merek sarden, yakni Farmer Jack. Belakangan, seperti diberitakan Koran TEMPO jumlah produk ikan kaleng yang terkontaminasi bertambah. Beberapa hari setelah ada laporan cacing pada Farmer Jack, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan kasus serupa pada sarden merek Hoki dan IO.
Rabu pekan lalu, BPOM mengumumkan jumlah merek sarden yang terindikasi tercemar cacing mencapai 27 merek, terdiri atas 16 produk impor dan 11 produk lokal. Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan akan menarik peredaran seluruh produk merek-merek tersebut.
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Suratmono, menyatakan sebetulnya cacing pada sarden-sarden itu bukanlah cacing pita, seperti isu yang beredar di media sosial. Dia menuturkan bahwa cacing tersebut berjenis Anisakis Sp., yang merupakan parasit berukuran sekitar 2 sentimeter dan biasa ditemukan pada ikan laut.
Cacing atau larvanya yang terdapat pada ikan cukup berbahaya jika termakan manusia. Baik cacing maupun larva bisa tetap ada pada daging ikan mati. Seperti dikutip dari situs Fda.gov atau BPOM-nya Amerika Serikat, Anisakis Sp. bisa menyebabkan infeksi dan alergi pada manusia. Salah satu masalah kesehatan yang timbul adalah Anisakiasis, yang gejalanya berupa nyeri hebat pada perut.
Situs yang sama melaporkan bahwa setidaknya dalam setahun rata-rata ada seribuan kasus infeksi Anisakiasis di Jepang. Banyaknya kasus tersebut disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Jepang yang memakan ikan mentah (sashimi). Cara terbaik mematikan cacing maupun larva Anisakis ialah memasak daging ikan atau makanan laut lain hingga matang.
Sumber: Tempo