Ini Tanda Sudah Terkontaminasi Cacing, Waspada Kesemutan

Jumat 23 Maret 2018, 07:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Berita penemuan cacing dalam produk kemasan kaleng ikan makarel di Riau menghebohkan publik. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru pun langsung memeriksa hal tersebut dan menyatakan memang terdapat cacing mati dalam produk pangan kemasan kaleng tersebut.

Lalu, bagaimana cacing bisa terdapat dalam ikan atau makanan lain?

Dikutip dari Yours Doctor Orders, cacing gelang atau Anisakis Simplex (disebut herring worm) umumnya sering ditemukan dalam daging dan juga hampir seluruh organ ikan laut, termasuk sarden. Perkembangbiakkan cacing Anisakis berawal dari hewan laut yang mengkonsumsi zooplankton.

Zooplankton adalah hewan dengan ukuran sangat kecil dan biasanya berenang atau hanyut dalam air. Zooplankton ini mengandung larva cacing Anisakis, dan ketika cacing tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang umumnya mereka menempel pada otot serta dinding usus. 

Cacing Anisakis mungkin berkembangbiak secara perlahan sehingga Anda tidak merasakan sesuatu yang aneh. Namun, cacing ini menyerap vitamin B12, sehingga orang yang terkontaminasi akan mengalami anemia berat.

Gejala yang muncul mungkin akan mengalami kesemutan, setelah atau saat sedang mengkonsumsi hewan laut yang terkontaminasi. Ini menjadi tanda cacing bergerak pada mulut atau tenggorokan. Gejala lainnya berupa mual, muntah, perut yang mengembung, bahkan pada seseorang yang sensitif akan memiliki reaksi alergi berupa ruam dan rasa gatal.

Ketika Anda mengunjungi ahli medis, diagnosis dilakukan dengan endoskopi. Yaitu memasukkan kamera yang sangat kecil ke dalam tubuh untuk melihat yang terjadi di dalam tubuh. Jika cacing-cacing tersebut menyumbat usus kecil, bisa menyebabkan radang usus buntu. Maka, operasi menjadi pilihan penanganannya.

Cacing hanya bertahan selama sekitar tiga minggu dalam tubuh, sebelum akhirnya mati dan keluar bersamaan zat lain. Yang membuat seseorang yang terkontaminasi cacing dalam tubuhnya menderita itu adalah rasa peradangan yang menyakitkan.

Dilansir dari bisnis.com, BPOM RI telah mengklarifikasi terkait pemberitaan penemuan cacing dalam ikan makarel kemasan kaleng yang sudah tersebar di media online. Hasil pemeriksaan dan pengujian BPOM RI menemukan adanya cacing dengan kondisi mati pada produk ikan makarel dalam saus tomat pada kemasan kaleng ukuran 425 gram.

Beberapa merek yang teruji ditemukan cacing pada kemasan kaleng ikan makarel tersebut adalah Farmerjack, IO dan HOKI. "BPOM RI telah memerintahkan kepada importir untuk menarik produk FARMERJACK, IO dan HOKI dengan bets tersebut di atas dari peredaran dan melakukan pemusnahan," demikian penjelasan BPOM RI.

Mengkonsumsi produk makanan dimana terdapat cacing ini, pada sebagian orang yang memiliki sensitivitas dapat menimbulkan reaksi alergi. Dijelaskan juga oleh BPOM RI bahwa produk dengan kandungan cacing merupakan makanan yang tidak layak dikonsumsi.

Oleh karena itu, selain pihak pemerintah terus memantau proses penarikan dan pemusnahan produk tidak layak tersebut, masyarakat juga diharapkan dapat lebih cerdas dan waspada dalam membeli produk pangan.

"Selalu ingat cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengkonsumsi produk pangan." Pastikan kemasan produk pangan dalam kondisi yang utuh. Biasakan juga untuk memperhatikan informasi produk pada label. Selain itu, produk pangan harus memiliki izin edar dari BPOM RI dan juga tidak melebihi masa kadaluwarsa.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa