SUKABUMIUPDATE.com - Berita penemuan cacing dalam produk kemasan kaleng ikan makarel di Riau menghebohkan publik. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru pun langsung memeriksa hal tersebut dan menyatakan memang terdapat cacing mati dalam produk pangan kemasan kaleng tersebut.
Lalu, bagaimana cacing bisa terdapat dalam ikan atau makanan lain?
Dikutip dari Yours Doctor Orders, cacing gelang atau Anisakis Simplex (disebut herring worm) umumnya sering ditemukan dalam daging dan juga hampir seluruh organ ikan laut, termasuk sarden. Perkembangbiakkan cacing Anisakis berawal dari hewan laut yang mengkonsumsi zooplankton.
Zooplankton adalah hewan dengan ukuran sangat kecil dan biasanya berenang atau hanyut dalam air. Zooplankton ini mengandung larva cacing Anisakis, dan ketika cacing tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang umumnya mereka menempel pada otot serta dinding usus.
Cacing Anisakis mungkin berkembangbiak secara perlahan sehingga Anda tidak merasakan sesuatu yang aneh. Namun, cacing ini menyerap vitamin B12, sehingga orang yang terkontaminasi akan mengalami anemia berat.
Gejala yang muncul mungkin akan mengalami kesemutan, setelah atau saat sedang mengkonsumsi hewan laut yang terkontaminasi. Ini menjadi tanda cacing bergerak pada mulut atau tenggorokan. Gejala lainnya berupa mual, muntah, perut yang mengembung, bahkan pada seseorang yang sensitif akan memiliki reaksi alergi berupa ruam dan rasa gatal.
Ketika Anda mengunjungi ahli medis, diagnosis dilakukan dengan endoskopi. Yaitu memasukkan kamera yang sangat kecil ke dalam tubuh untuk melihat yang terjadi di dalam tubuh. Jika cacing-cacing tersebut menyumbat usus kecil, bisa menyebabkan radang usus buntu. Maka, operasi menjadi pilihan penanganannya.
Cacing hanya bertahan selama sekitar tiga minggu dalam tubuh, sebelum akhirnya mati dan keluar bersamaan zat lain. Yang membuat seseorang yang terkontaminasi cacing dalam tubuhnya menderita itu adalah rasa peradangan yang menyakitkan.
Dilansir dari bisnis.com, BPOM RI telah mengklarifikasi terkait pemberitaan penemuan cacing dalam ikan makarel kemasan kaleng yang sudah tersebar di media online. Hasil pemeriksaan dan pengujian BPOM RI menemukan adanya cacing dengan kondisi mati pada produk ikan makarel dalam saus tomat pada kemasan kaleng ukuran 425 gram.
Beberapa merek yang teruji ditemukan cacing pada kemasan kaleng ikan makarel tersebut adalah Farmerjack, IO dan HOKI. "BPOM RI telah memerintahkan kepada importir untuk menarik produk FARMERJACK, IO dan HOKI dengan bets tersebut di atas dari peredaran dan melakukan pemusnahan," demikian penjelasan BPOM RI.
Mengkonsumsi produk makanan dimana terdapat cacing ini, pada sebagian orang yang memiliki sensitivitas dapat menimbulkan reaksi alergi. Dijelaskan juga oleh BPOM RI bahwa produk dengan kandungan cacing merupakan makanan yang tidak layak dikonsumsi.
Oleh karena itu, selain pihak pemerintah terus memantau proses penarikan dan pemusnahan produk tidak layak tersebut, masyarakat juga diharapkan dapat lebih cerdas dan waspada dalam membeli produk pangan.
"Selalu ingat cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengkonsumsi produk pangan." Pastikan kemasan produk pangan dalam kondisi yang utuh. Biasakan juga untuk memperhatikan informasi produk pada label. Selain itu, produk pangan harus memiliki izin edar dari BPOM RI dan juga tidak melebihi masa kadaluwarsa.
Sumber: Tempo