SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa orang lebih mewaspadai keberadaan mantan pacar dari pasangan. Ketakutan yang biasa dirasakan, misalnya kemungkinan CLBK atau cinta lama bersemi kembali dengan mantannya dulu.Â
Namun kita sering luput mewaspadai keberadaan mantan yang lain, yakni mantan gebetan atau cinta yang tidak kesampaian. Menurut psikologi klinis dari Toga Generasi, Anna Margaretha Dauhan, keberadaan mantan-mantan ini sama menggoda.
"Hanya kalau mantan pacar, biasanya investasi usaha, perasaan, dan waktu lebih panjang. Pengalamannya bisa suka dan duka. Pengalaman dukanya bisa jadi bahan untuk kembali berpikir kalau setelah putus ada niatan kembali (berhubungan)," ujarnya kepada Aura, Kamis, 15 Februari 2018.
Di sisi lain, Anna Margaretha menjelaskan, kalau sekadar gebetan atau kasih tak sampai, investasi waktu, tenaga, dan emosinya mungkin tidak sebesar jika sempat pacaran. Makin besar investasi waktu, emosi, usaha, dan tenaga dalam suatu hubungan, biasanya makin sulit juga untuk dilupakan atau dilepas begitu saja.
"Akan tetapi, kalau juga hanya pernah naksir atau jatuh cinta tanpa pernah benar-benar pacaran dan mendapatkan pengalaman mengenai aspek positif dan negatif seseorang, bisa juga memori tentang gebetan tersebut menjadi bias. Jadi yang teringat (biasanya) yang positif atau negatif saja," katanya.
Kalau hanya yang positif yang diingat, tentu akan jadi pembanding dengan pasangan yang sekarang. Hal ini perlu diwaspadai dan dipertimbangkan. "Kalau masih suka teringat dengan mantan (baik mantan pacar atau mantan gebetan), (berarti) ada apa dengan pasangan yang sekarang sehingga bayang-bayang dari sosok di masa lalu kembali muncul?" ujar Anna.
Sumber: Tempo