Tepung Kelapa, Alternatif Nutrisi untuk Penderita Diabetes

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Diabetes merupakan penyakit yang penderitanya tidak dapat menghasilkan insulin atau hormon pengatur gula darah. Bisa juga karena insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik.

H2 Health & Happines beserta beberapa narasumber menyelenggarakan diskusi kesehatan terkait penyakit diabetes yang di gagas oleh Kemenkes pada 31 Januari 2018 di Jakarta. Dalam acara tersebut, Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Dyah Erti Mustikawati, menegaskan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia terus menunjukan tren peningkatan dari tahun ke tahun.

“Indonesia terlalu agresif dicecar iklan minuman instan berasa, padahal kebutuhan gula hanya 50 gram untuk tubuh. Jika berlebih akan menyebabkan resisten insulin, kemudian terjadilah anak diabetes di usia dini, dan diabetes semakin meningkat,” kata Dyah.

Selain minuman perasa, nasi putih yang menjadi makanan pokok orang Indonesia juga salah satu penyebab diabetes. Tingginya kadar gula dalam nasi putih adalah penyebabnya.

Menurut Deputy Director Corporate Business Development PT Kalbe Farma Tbk, FX Widiyatmo, Kalbe melalui produk H2 Health & Happiness berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu dengan penanganan penyakit diabetes.

 “Kami mencoba mencegah dan menangani penyakit diabetes dengan tepung kelapa, yaitu dengan mencampurkan H2 tepung kelapa dengan beras putih pada saat memasak,” ujar Widi.

Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa kegunaan tepung kelapa sebagai alternatif nutrisi untuk penderita diabetes karena terdapat kandungan serat.

“Tepung kelapa seratnya hampir 20 persen, membuat penyerapan glukosa terhambat sehingga serat tersebut menghalangi glukosa yang menjadikan kadar gula turun atau rendah,” jelas Didah.

Meskipun demikian, dr. Cindy Sp.GK, ahli klinis tidak menganjurkan untuk makan nasi campur tepung kelapa secara berlebihan karena akan menjadi sia-sia dan tidak menurunkan kadar gula.

“Porsi harus diperhatikan. Glikemik rendah bukan berarti bisa bertambah, semua harus sesuai dengan kebutuhan,” ujar Cindy.

Dr. Didah menjelaskan nasi dicampur dengan tepung kelapa telah diujikan ke 10 orang penderita diabetes, yaitu dengan menambah 20 persen tepung kelapa, membuat indeks glikemiknya sedang. Kemudian, ketika diujikan kembali dengan menambah 49 persen tepung kelapa indeks glikemiknya rendah.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa