SUKABUMIUPDATE.com - Orang yang suka sarapan biasanya memiliki kebiasaan sehat sepanjang hari dan memberi dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk di dalamnya menjaga berat badan dan mencegah penyakit yang lebih baik karena asupan nutrisi yang tepat.
Jumlah kilojoule yang disarankan agar sarapan seimbang adalah 15-25 persen dari total asupan energi harian. Rentang ini akan bervariasi sesuai dengan usia seseorang, jenis kelamin, kebutuhan energi sehari-hari, dan gaya hidup.
Kebiasaan sarapan sepertinya sulit dilakukan saat anak memasuki masa remaja. Dalam beberapa kasus, setelah dewasa, mereka kembali rutin sarapan. Namun, ternyata masih ada banyak orang dari seluruh populasi yang tidak sarapan setiap hari.
Saat sarapan, disarankan untuk memilih makanan kaya protein seperti telur, daging tanpa lemak, pengganti daging atau protein nabati, kacang polong, kacang-kacangan, dan produk susu.
Makanan yang juga merupakan sumber nutrisi yang baik, antara lain vitamin A, D, dan B, serta mineral seperti kalsium, potasium, seng, besi, kolin, dan asam linoleat, seperti dilansir Destiny Connect. Kacang memberikan asam lemak tak jenuh tunggal, asam lemak tak jenuh ganda, serat makanan, vitamin E dan K, folat, magnesium, tembaga, selenium, dan potassium.
Mengecualikan salah satu kelompok makanan tersebut selama sarapan pagi membuat kita sulit untuk memenuhi nutrisi dan makanan setiap hari yang sesuai rekomendasi. Makanan sarapan yang dibutuhkan adalah untuk mencapai 10 - 20 persen dari Nilai Referensi Harian untuk vitamin, mineral dan serat.
Melewatkan sarapan telah dikaitkan dengan kualitas makan yang lebih buruk, peningkatan faktor adipositas sentral dan faktor risiko kardio-metabolik. Asupan sarapan dapat berpotensi mendukung respons metabolik dan hormonal individu sehingga menyebabkan penurunan asupan kilojoule total selama sisa hari itu. Artinya, kita bisa tetap langsing dan sehat jika tidak melewatkan sarapan.
Sumber: Tempo