SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit Difteri menjadi kasus kejadian luar biasa di beberapa wilayah Indonesia seperti di Jawa Timur, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan beberapa wilayah lainnya. Untuk itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui laman website resminya, menghimbau masyarakat Indonesia menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk terhindar dari Difteri.
Selain itu pemerintah juga meminta masyarakat kooperatif untuk memeriksa status imunisasi anak-anak yang lebih rentan terhadap penyakit tersebut. Hal terpenting lainnya adalah mengetahui gejala-gejala penyakit difteri agar bisa segera ditangani secara medis.Â
Penyakit difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae yang dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat rentan terular penyakit ini.Â
Gejalanya bisa berupa demam yang tidak begitu tinggi 38 derajat, munculnya pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah. Gejala lainnya yang juga dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk penyaki difteri ini adalah sakit waktu menelan, kadang juga disertai pembesaran kelenjar getah bening di leher dan pembengkakan jaringan lunak leher atau bullneck dan juga bisa terjadi sesak napas dan suara mendengkur.
Difteri menyebar dengan cara seseorang menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita. Difteri dengan mudah menular pada orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti menghirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk.
Sumber: Tempo