Coba Perawatan Kecantikan Laser, Ini Jenis dan Syaratnya

Rabu 25 Oktober 2017, 08:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak perempuan yang melakukan perawatan kecantikan untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan. Salah satu perawatan yang dilakukan adalah menggunakan teknologi laser, sinar yang menargetkan pada lapisan sel-sel kulit yang bermasalah.

Praktisi kecantikan, penuaan dan seksolog dokter Haekal Yassier Anshari mengatakan jenis laser untuk kecantikan terdiri dari dua jenis, yakni Q Switch ND Yag dan CO2 Fractional. "Yang pertama berfungsi untuk meremajakan kulit, mengatasi hiperpigmentasi, melasma, tanda lahir, dan tato," ujarnya ditemui di klinik miliknya DH Aesthetic dan Anti Aging Clinic di kawasan Jakarta Selatan.

Sebelum tindakan laset, dokter akan memberikan anestesi topikal di seluruh wajah selama 40 menit untuk meringankan gejala nyeri selama penggunaan laser. Hasil dari laser ini langsung terlihat setelah satu jam dan masa pemulihannya juga lebih cepat. Perawatan dengan laser ini dapat dilakukan 3-4 minggu sekali.

Sedangkan CO2 Fractional berfungsi mengembalikan tekstur kulit. "Tindakan ini lebih invasif dan sinarnya lebih dalam ke lapisan kulit," ujarnya. Laser CO2 Fractional biasanya digunakan untuk mengatasi luka atau bopeng bekas jerawat, kerutan halus di wajah, serta mengecilkan pori-pori.

Berbeda dengan jenis Q Switch ND Yag, hasil dari laser CO2 Fractional dirasakan lebih lama sekitar 5 hari, begitu juga masa pemulihannya. Setelah perawatan akan muncul bentuk kotak-kotak, hitam, atau merah di wajah. Setelah menjalani kedua perawatan laser tersebut, pada malam harinya harus menggunakan krim untuk menenangkan kulit, meredakan kemerahan, dan mempercepat penyembuhan. Sedangkan pagi hari wajib memakai tabir surya.

Sebelum melakukan perawatan laser sebaiknya tidak menggunakan krim malam selama tiga hari. Sebab, menurut dokter Haekal, ada beberapa krim malam yang membuat kulit mejadi lebih sensitif terhadap sinar laser.

Hasil akhir perawatan laser ini juga tergantung pada kebiasaan pasien dalam merawat kulit. Misalnya rajin menggunakan soothing cream dan tabir surya karena setelah perawatan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Tak lupa juga menjaga pola makan yang sehat untuk kesehatan kult.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)