SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab sindrom Sleeping Beauty atau Kleine Levin Syndrome (KLS) masih menjadi misteri. Belum ada studi yang menemukan alasan maupun cara menyembuhkan penyakit tidur berkepanjangan ini.
Sindrom Sleeping Beauty sering kali didiagnosis secara medis sebagai depresi, bipolar, psikosis, ayan, bahkan tidak terdekteksi sebagai penyakit. Meski begitu, biasanya pasien yang menderita sindrom Sleeping Beauty akan dirawat berdasarkan keluhan yang timbul. Dalam beberapa kasus, beberapa stimulan di bawah ini dapat membantu pasien sindrom sleeping beauty untuk dapat menjalani hari-harinya.
Harus dicatat bahwa penggunaan obat dibawah ini haruslah dengan resep dokter:
- Amfetamin dapat menjadi solusi sementara untuk mengurangi rasa kantuk yang datang.
-Â Anticonvulsant, kanduungan pada obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi.Â
- Carbamazepine membantu mengatur episode (istiah untuk menjelaskan jangka waktu tidur yang panjang) tidur pasien agar tidak terlalu panjang.
- Lithium juga dapat menjadi obat yang menjaga kestabilaan mood.
- Methylephenidate untuk meningkatkan tingkat kesadaran pasien.
-Â Meltonin, membantu tidur jika episode di mana pasien susah tidur sedang terjadi.
Daftar-daftar obat tersebut pada umumnya membantu pasien yang mempunyai permasalahan dengan tidur. Penelitian dan konsultasi lebih lanjut sangat diperlukan untuk membahas efek jangka panjang dari masing-masing obat terhadap pasien sindrom Sleeping Beauty. Artikel
Lantaran belum ada metode penyembuhan pasti, yang paling dibutuhkan pasien adalah pendampingan dari seseorang sepanjang hari dalam setiap episode untuk memastikan dia dalam keadaan aman dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Sumber: Tempo