SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti Herbal Medicine Universitas Indonesia Jusuf Kristianto baru-baru ini melakukan penelitian tentang buah raspberry. Ia menganalisa fitokimia alias zat nutrien yang ada pada buah Bokbunja atau raspberry hitam Korea. Selama ini berbagai literatur di Korea menuliskan bahwa buah raspberry dapat meningkatkan stamina pasangan suami istri melalui monitoring kadar oksigen darah, stabilitas denyut nadi dan stabilitas tekanan darah pasangan suami istri.
Bokbunja adalah spesies raspberry asli Korea yang telah lama digunakan dalam pengobatan oriental karena nilai nutrisinya yang tinggi. Raspberry hitam Korea ini dipenuhi dengan nutrisi - Antosianin, Asam Fenolik, Flavonoid, Stilbenes atau Resveratrol,Lignan, Tanin dan vitamin E, C dan A. Raspberry hitam Korea secara empiris telah digunakan masyarakat untuk meningkatkan stamina bagi pria dan wanita di Korea.
Raspberry adalah salah satu keluarga buah Berry ini mempunyai kandungan yang banyak kandungan Antioxidannya seperti Flavonoid, Fenol, , Betacaroten , vitamin, E, A, C, K, protein, kalsium, zat besi, mangan, sodium, karbohidrat, serat, lemak, gula, monounsaturated, polyunsaturated. Tentu dengan kandungan tersebut memiliki banyak manfaat dan bagi kesehatan tubuh. Selain disebutkan di atas, manfaat raspberry yaitu , antioksidan, antikanker, Antiinflamasi radang ,menjaga kesehatan mata dan kulit dapat mencegah penuaan dini serta membantu mencerahkan kulit, mengurangi risiko serangan jantung, menjaga kadar gula darah, membantu proses metabolisme, mencegah kerusakan hati sebagai detoksifikasi bagi tubuh, anti kolesterol tinggi, pencegahan kerusakan memori dan masih banyak lagi.
Menurut organisasi kesehatan dunia, (WHO) pada 2012, infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil, ketidakmampuan mempertahankan kehamilan, ketidakmampuan untuk membawa kehamilan kepada kelahiran hidup. Infertilitas dapat bersifat primer dimana pasangan yang gagal untuk mendapatkan kehamilan sekurang-kurangnya dalam satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi dengan angka kejadian.
Data WHO menyebutkan bahwa kasus infertilitas secara umum, dialami oleh 62 persen pasangan alias 50-80 juta pasangan di seluruh dunia. Infertilitas di negara berkembang terjadi lebih tinggi yaitu sekitar 30 persen, dibandingkan negara maju yang hanya 5-8 persen.
"Literatur lain menulis diperkirakan 1 dari 7 pasangan, bermasalah dalam hal kehamilan," kata Jusuf dalam keterangan pers yang diterima Tempo Kamis 19 Oktober 2017. 40 persen kasus infertilitas berasal dari pria, 40 persen lagi, berasal dari wanita. 10 persen lainnya berasal dari baik pria dan wanita. 10 persen lagi tidak diketahui penyebabnya.
Dalam penelitiannya, Jusuf bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Jakarta. Ia menelitinya pada 5 pasangan suami istri yang memiliki kondisi sehat, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak. Pasangan sehat tanpa anak ini diminta untuk meminum jus raspberry hitam Korea selama 3 kali sehari selama 10 hari.
Setelah 10 hari minum Bokbunja, empat pasangan suami istri ini merasakan peningkatan kadar oksigen, ada perbaikan stabilitas denyut nadi. Mereka pun merasa ada perbaikan stabilitas tekanan darah. Para istri pada empat pasangan ini mengalami perbaikan siklus menstruasi. "Hal ini sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan," kata Jusuf.
Sumber: Tempo