Sulit Tidur Lantaran Stres Pekerjaan? Anda Bisa Coba Cara Ini

Senin 16 Oktober 2017, 10:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anda kerap sulit tidur akibat stres pekerjaan, Anda bisa mencoba octacosanol. Zat ini terkandung dalam tebu (lapisan tipis keputihan di permukaan), dedak padi, minyak biji gandum, dan lilin lebah.

Para peneliti yang dipimpin Mahesh K. Kaushik dan Yoshihiro Urade dari The International Institute for Integrative Sleep Medicine (WPI-IIIS) Universitas Tsukuba, Jepang, itu menemukan bahwa octacosanol dapat mengurangi stres dan memulihkan tidur yang terganggu stres sehingga kembali normal.

"Octacosanol dapat dianggap aman untuk digunakan manusia sebagai terapi, karena merupakan senyawa berbasis makanan dan diyakini tidak menunjukkan efek samping," kata Mahesh K. Kaushik yang mempublikasikan hasil risetnya di Nature, akhir Agustus lalu.

Di pasar, suplemen octacosanol atau policosanol ramai dijual dan dipromosikan ampuh untuk metabolisme lemak, menurunkan kadar kolesterol, atau untuk menambah stamina.

Stres dan kurang tidur bak lingkaran yang sulit terurai. Lingkungan yang kerap berubah, tuntutan pekerjaan yang tinggi, dan faktor sosial-ekonomi sering membuat orang kurang tidur. Selanjutnya, dalam keadaan seperti itu, stres pun mudah menyergap.

Walhasil, terjadilah gangguan tidur. Gangguan tidur ini bukan hal sepele. Di antaranya berkaitan dengan berbagai gangguan, seperti obesitas, penyakit kardiovaskuler, depresi, kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi.

Riset berskala besar yang dipimpin Saverio Stranges dari Warwick Medical School, Inggris, lima tahun lalu, menunjukkan masalah tidur seperti insomnia mempengaruhi 16,6 persen orang dewasa di Asia dan Afrika.

Masalah serupa di Amerika Serikat dan Kanada mencapai 20 persen. Menurut Stranges, dari risetnya yang melibatkan 24 ribu perempuan dan 19 ribu laki-laki, gangguan tidur mungkin juga mewakili masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. "Tampaknya masalah tidur tidak terkait dengan urbanisasi, karena orang-orang yang disurvei kebanyakan tinggal di lingkungan pedesaan," ujarnya.

Mirip dengan yang terjadi di Amerika Serikat, dia menemukan adanya hubungan antara depresi dan gangguan tidur--serta masalah tidur yang lebih umum terjadi pada perempuan dan orang tua.

Riset Stranges ini menyasar orang berusia 50 tahun atau lebih tua yang tinggal di perkotaan di Kenya dan di area pedesaan di Indonesia, Afrika Selatan, Tanzania, Ghana, Bangladesh, serta Vietnam.

Di Indonesia dan India, menurut Stranges, tingkat kesulitan tidur rendah. Sebanyak 4,6 persen perempuan dan 3,9 persen laki-laki di Indonesia mengalami masalah tidur. Di India, 6,5 persen perempuan dan 4,3 persen laki-laki juga punya masalah serupa.

Solusinya? Menurut Kaushik, pil tidur bukanlah penyelesaian yang tepat. Selain pil yang tersedia saat ini tidak mengatasi komponen stres, pil tidur juga sering menimbulkan efek samping yang parah.

Kaushik dkk menyelidiki efek octacosanol pada pengaturan tidur tikus yang terkena stres ringan melalui pemberian secara oral. Octacosanol menurunkan kadar kortikosteron dalam plasma darah, yang merupakan penanda stres. Tikus yang diberi octacosanol juga menunjukkan pola tidur normal, sedangkan sebelumnya terganggu karena stres.

Desain risetnya adalah membandingkan tikus yang dikondisikan stres dan mengalami gangguan tidur dengan mengubah kandangnya, sementara tikus lainnya (tikus normal) tidak diubah kandangnya. Keduanya dipantau sebelum dan sesudah diberi octacosanol. Dua kelompok tikus ini diberi octacosanol secara oral dengan dosis 100 dan 200 mg/kg pada pukul 5 sore dan diawasi hingga 24 jam kemudian, termasuk periode awal dan bangun si tikus.

Peneliti berkesimpulan octacosanol mengurangi stres pada tikus dan memulihkan tidurnya ke pola normal. "Tidur yang disebabkan oleh octacosanol mirip dengan tidur alami dan bersifat fisiologis," kata Kaushik. Octacosanol tak mempengaruhi tidur tikus yang tidak stres. Hasil penelitian ini menunjukkan octacosanol berpotensi mengurangi stres dan meningkatkan tidur. Karena itu, ia berpotensi bermanfaat untuk terapi insomnia yang disebabkan stres.

Tentu saja, penelitian ini belum sepenuhnya sempurna. Studi klinis yang terencana perlu dilakukan untuk memastikan pengaruhnya terhadap manusia. Bagaimanapun, mitigasi stres dan potensi dorongan tidurnya berbeda.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)